08 Desember 2009

Fonali : Kaum Difabel Sangat Dekat Dengan Kemiskinan

03 Desember 2009


Solo, Suara merdeka . Ketua Aliansi Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat Indonesia (Aliansi RBM Indonesia) Dr Fonali Lahabu Msc mengatakan, kehidupan kaum difabel di Indonesia saat ini sangat dekat dengan kemiskinan. Sehingga perlu adanya program pemberdayaan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Aliansi RBM Indonesia berharap, organisasi seperti LSM, organisasi penyandang cacat dan masyarakat hingga tingkat kecamatan mau membantu program ini.

"Penanganan difabel bukan tanggungjawab pemerintah, tetapi juga tanggungjawab pemangku kepentingan. LSM dan organisasi penyandang cacat merupakan partner dan kepanjangan tangan dari pemerintah. Sehingga penanganan difabel tidak dibebankan kepada Departemen Sosial saja tetapi juga lintas sektoral," ucapnya dihadapan pejabat Pemkot Solo, Pimpinan DPRD Kota Surakarta dan komunitas lintas difabilitas di Balai Kota Surakarta, Kamis (3/12).

Fonali memaparkan, kerjasama antara stakeholder dan lembaga terkait dengan mempromosikan kesetaraan hidup, hak, dan pemberdayaan orang dengan kecacatan akan lebih fokus, jika arah yang dituju adalah program RBM.

Di lembaganya program itu telah dirintis dan bahkan dikoordinasi dengan lembaga pemerintah maupun non-pemerintah dalam hal pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar pelayanan bagi orang-orang cacat. "Dengan memperkuat kemitraan diantara pemangku kepentingan akan bisa meningkatkan potensi orang dengan kecacatan," terangnya
 
Peringatan Hipenca
Sementara itu, puncak peringatan Hari Internasional Penyandang Cacat (Hipenca) tanggal 3 Desember di Solo menjadi momentum yang tepat sebagai tongak perjuangan nasib kaum difabel.

Di kota ini nasib para penyandang cacat begitu diperhatikan karena ada lembaga sosial seperti Pusat Pemberdayaan dan Pelatihan RBM Prof Dr Soehrso, lembaga penyandang cacat. Bahkan lembaga eksekuti dan legislatif setempat ikut andil dalam memberikan pelayanan kepada penyandang cacat dengan mengeluarkan Perda tentang Kesetaraan Hak Difabel.

Sementara itu Ketua YPAC Surakarta Dr Tunjung Hanurdaya Soeharso MSc menyatakan, kebanggaanya atas perhatian seluruh kalangan atas nasib penyandang cacat di Solo dan sekitarnya. Ia mengemukakan, meski di daerah-daerah nasib kaum difabel terkait fasilitas-fasiltas umum belum terpenuhi, namun di Solo fasilitas yang diberikan cukup terjamin.

( Budi Sarmun S / CN13 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar