08 Desember 2009

Warga Miskin Sudah Bisa Berobat


KOMPAS/NINA SUSILO
Data tanggal lahir pada kartu-kartu jamkesmas ini semua sama, 31 Desember. Hanya berbeda tahunnya.

Rabu, 9 Desember 2009

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga miskin di Kampung Beting dan Tanah Merah, Jakarta Utara, yang tidak mempunyai kartu tanda penduduk dan kartu keluarga, sekarang bisa bernapas lega. Mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan, asalkan mendapat pengantar dari puskesmas terdekat dan rekomendasi dari forum komunikasi setempat.

Sebelumnya, warga kesulitan mengakses layanan kesehatan karena mereka tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Mereka juga tidak mempunyai kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Kompas, 2/12).

Keputusan itu diambil setelah dilakukan koordinasi antara Departemen Kesehatan (Depkes) dan Pemprov DKI Jakarta mengenai layanan kesehatan. Warga miskin Kampung Beting dan Tanah Merah kini mendapatkan layanan kesehatan di RSUD Koja.

Dengan adanya kesepakatan itu, tiga warga Kampung Beting, yakni Ahmad Marzuki, Fauziah, dan Marnah, langsung dibawa ke RSUD Koja. "Saya senang, Bapak akhirnya diobati. Wajah Bapak juga lebih segar, dia semangat lagi," kata Anto, putra Ahmad.

Anto mengatakan, dia tidak dipungut biaya pengobatan untuk ayahnya yang menjalani rawat jalan.

Sementara itu, Lily Sulistyowati, Kepala Pusat Komunikasi Publik Depkes, menjelaskan, hingga kini Depkes tidak menghapus program Jamkesmas. "Jamkesmas tetap dilanjutkan menjadi kebijakan tahun 2010 dengan penyempurnaan dalam penyelenggaraannya," ujar Lily di Jakarta, Selasa (8/12).

Lily menyebutkan, peserta program Jamkesmas ditetapkan oleh bupati/wali kota. Jumlah besarannya ditetapkan berdasarkan kuota data makro Badan Pusat Statistik.

Gelandangan, pengemis, serta anak dan orang telantar yang tak memiliki identitas dapat mengakses pelayanan kesehatan atas rekomendasi dinas sosial. (ARN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar