08 Desember 2009

Wali Kota Beri Uang dan Sepeda ke Bekas Pencuri Semangka


Rabu, 02 Desember 2009

TEMPO Interaktif, Kediri – Wali Kota Kediri Samsul Ashar menganggap tragedi pencurian semangka yang dilakukan dua warganya adalah potret kemiskinan yang tak terungkap. Peristiwa itu akan dijadikan bahan untuk merombak arah pembangunan pemerintah.
Samsul Ashar mengatakan tragedi pencurian semangka yang dilakukan Basar Suyanto dan Kholil hingga berbuah hukuman penjara bukan merupakan tindak pidana semata. Peristiwa tersebut dipengaruhi pula oleh kemiskinan yang mendera kedua buruh tani itu hingga nekat melakukan pencurian.

"Ini potret kemiskinan kita yang tak terungkap," kata Samsul saat mengunjungi rumah keduanya di Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Rabu (2/12).

Menurut dia, Kholil dan Basar merupakan figur buruh tani yang tidak memiliki kemandirian. Selain tidak memiliki alat produksi berupa lahan, keduanya tidak mempunyai keterampilan sama sekali. Hal inilah yang kerap memicu tindakan pelanggaran hukum demi mempertahankan hidup.

Samsul juga mengakui jika program pendidikan dan kesehatan gratis yang dicanangkan pemerintah daerah selama ini kurang berdampak pada pembangunan kemandirian warga.

Karena itu, ia berjanji untuk mengubah platform pembangunan agar lebih menyentuh akar persoalan yang dialami masyarakat sebenarnya. "Mereka tidak akan mencuri kalau dilibatkan dalam pembangunan oleh lurah setempat," katanya.

Dalam kunjungan tersebut Samsul juga memberikan santunan uang dan sepeda pancal kepada mereka. Wali Kota juga memerintahkan Dinas Pendidikan untuk mendaftarkan anak sulung Basar Suyanto ke sekolah terbuka.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Kota setempat jumlah keluarga miskin tahun ini mencapai 11.000 kepala keluarga. Mereka tersebar di Kecamatan Mojoroto, Pesantren, dan Kota. Untuk menekan jumlah mereka pemerintah daerah akan memperkuat program ketahanan pangan berbasis ketela pohon.

Sementara itu Basar dan Kholil mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat dan media massa yang memberitakan kasus tersebut. Mereka berjanji untuk tidak melakukan tindak pelanggaran hukum apapun. "Kami benar-benar kapok," kata Basar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar