13 Desember 2009

350 Ribu Warga Ciliwung Akan Digusur

350 Ribu Warga Ciliwung Akan Digusur

Sabtu, 05 Desember 2009 | 17:02 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah berencana merelokasi sekitar 350 ribu warga DKI Jakarta yang menghuni bantaran Kali Ciliwung. Rencana penataan dan normalisasi Ciliwung ini bertujuan untuk mengurangi dampak banjir Jakarta.

"Mereka harus dipindahkan karena tujuannya penataan kembali dan normalisasi bantaran sesuai standar yang ada," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, seusai meninjau Kali Ciliwung, Jakarta (5/12). "Ini sekaligus menata fisik bantaran kali dan menghindarkan warga dari banjir."

Agung turun ke Ciliwung bersama Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Mereka bersama rombongan menggunakan delapan perahu karet berangkat dari Kebon Baru, Kampung Melayu pukul 08.00, dan berakhir di Pintu Air Manggarai. Turut juga pejabat dari Departemen Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, dan lainnya.

Agung menambahkan pemindahan warga dalam jumlah besar itu perlu penanganan serius dan terpadu yang melibatkan berbagai instansi. "Kami akan meporkan ke Presiden. Ini perlu diperbaiki," kata dia.

Warga-warga tersebut rencananya akan dipindahkan ke rumah susun sederhana, namun hingga kini belum ada kepastian soal lokasi pemindahan, teknis pemindahan, dan biaya yang dibutuhkan untuk rencana tersebut. "Belum dihitung," ujar Agung.

Gubernur Fauzi Bowo menambahkan, pemerintah setidaknya harus menyediakan 70 ribu unit untuk masing-masing kepala keluarga yang menghuni bantaran tersebut. "Tidak hanya rumah, tapi juga ekonomi masyarakat bisa diberdayakan," kata Foke, panggilan Fauzi.

Foke juga tidak bisa memastikan calon lokasi pembangunan rumah susun yang akan menampung warga Ciliwung tadi. Pemindahan warga sekitar Ciliwung, kata Foke, juga akan memperbaiki standar kehidupan mereka di mana Ciliwung selalu dialiri sampah sementara warga masih menggunakan kali untuk mandi, cuci, dan kakus.

"Kami melihat bagaimana pengaruh sampah yang mengotori Ciliwung berdampak terhadap kehidupan," ujarnya.

TITO SIANIPAR

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2009/12/05/brk,20091205-212015,id.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar