14 Desember 2009

65 Persen Warga Kabupaten Kupang Miskin

   
Ditulis oleh Hans  
Sunday, 13 December 2009

Kupang, NTT Online - Angka kemiskinan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 2009 masih cukup tinggi yakni mencapai hampir 65 persen dari jumlah penduduk 374.632 jiwa.

"Angka kemiskinan kita masih cukup tinggi yakni 64,94 persen yang harus ditanggulangi," kata Bupati  Ayub Titu Eki pada semiloka satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan (MP) di Kupang, Sabtu.

Kemiskinan di Kabupaten Kupang, katanya, dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yakni kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural dan kesenjangan antarwilayah.

Upaya penanggulangan kemiskinan ini, lanjutnya, harus menggunakan pendekatan multidimensi yakni pemberdayaan. Pola pemberdayaan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK), PNPM MP, perkotaan dan daerah tertinggal.

"Pola PNPM Mandiri itu merupakan pola penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan," katanya. PNPM MP, katanya, merupakan pengembangan dari PPK yang dinilai berhasil. Keberhasilannya, antara lain, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat miskin.

Pelaksanaan pola PNPM MP di Kabupaten Kupang, lanjutnya, telah dilaksanakan sejak 1998 melalui program yang dikenal dengan PPK di lima kecamatan dengan alokasi dana sebesar Rp 4,2 miliar lebih. Pada tahun 2008, katanya, alokasi dana PNPM MP telah mencapai Rp 75 miliar lebih untuk  pemberdayaan di 14 kecamatan.

Sedangkan, sesuai kesepakatan antara pemerintah pusat, Kabupaten Kupang dan Sabu Raijua, maka PNPM MP pada 2009 dialokasikan di 27 kecamatan dengan total dana bantuan langung masyarakat (BLM) sebesar Rp 56 miliar.

Dana itu bersumber dari APBN sebesar Rp 44,8 miliar atau 80 persen, dan APBD II Kabupaten sebesar 11,2 miliar atau 20 persen. Dia berharap, alokasi dana itu mampu menggerakkan sektor perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan di pedesaan, sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan, sekaligus menekan urbanisasi. kompas.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar