08 Desember 2009
Pemerintah Akan Kuliahkan 80.000 Lulusan SLTA
Ditulis oleh Hans
Tuesday, 08 December 2009
Lombok, NTT Online - Pemerintah akan menguliahkan sebanyak 80.000 lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) atau sederajat, yang dikategorikan miskin atau berasal dari keluarga kurang mampu secara gratis untuk memutus mata rantai kemiskinan.
Staf Khusus Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bidang Komunikasi Media, Sukemi ketika ditemui seusai menjadi pembicara pada dialog publik tentang kebijakan pendidikan nasional, di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Senin 7 Desember 2009.
"Salah satu upaya memutus mata rantai kemiskinan adalah dengan memberikan beasiswa melanjutkan kuliah kepada lulusan SMA/MA/SMK dan Paket C dari keluarga kurang mampu," ujarnya kepada wartawan seperti yang dilansir tvone.
Ia menjelaskan besarnya beasiswa yang akan diterima, yakni lima juta rupiah persemester atau sepuluh juta rupiah pertahun. Beasiswa yang akan diberikan pemerintah mulai 2010 itu untuk membiayai pendidikan dan bantuan hidup sehari-hari hingga mahasiswa tersebut menyelesaikan kuliahnya.
Sebanyak 80.000 siswa lulusan SLTA atau sederajat dari keluarga kurang mampu tersebut akan dikuliahkan secara bertahap, yakni sebanyak 20.000 orang yang lulus pada 2010. Kemudian pada tahun berikutnya juga sebanyak 20.000 hingga pada 2014 mencapai 80.000 orang.
"Dengan demikian pemerintah akan menganggarkan dana dari APBN sebanyak Rp. 800 miliar untuk mewujudkan program beasiswa pendidikan bagi lulusan SLTA atau sederajat dari keluarga kurang mampu yang ingin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi negeri (PTN)," ujarnya.
Dalam menyeleksi lulusan SLTA atau sederajat yang berhak menerima beasiswa tersebut, pihaknya tidak terlalu membebankan syarat prestasi. Hal tersebut didasari pada hasil survei yang menyatakan, bahwa kemampuan siswa dari keluarga kurang mampu memang tidak sebagus siswa dari kalangan ekonomi menengah ke atas.
Pihaknya hanya memberikan syarat prestasi minimal ranking 25 di kelasnya dan berasal dari keluarga kurang mampu yang disertai dengan surat keterangan dari pihak sekolah dan kantor lurah/desa tempat siswa tersebut berdomisili.
Ia menambahkan para penerima beasiswa itu bisa memilih perguruan tinggi negeri di mana saja, karena Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) akan menjalin kerja sama dengan 82 PTN yang berada di bawah Depdiknas dan 22 PTN yang berada di bawah Departemen Agama.
"Nanti tanggal 16 Desember rencananya Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) akan membahas naskah kerja sama dengan para Rektor PTN di Bandung," ujarnya.
Ia mengatakan pemerintah mengharapkan program ini dapat memutus mata rantai kemiskinan dan dapat meningkatkan status sosial para lulusan SLTA atau sederajat dari keluarga kurang mampu setelah menjadi sarjana.
"Dengan gelar sarjana yang diperoleh dia punya peluang mendapatkan pekerjaan lebih baik atau membuka lapangan pekerjaan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya dan keluar dari garis kemiskinan," ujarnya. vivanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar