Sehari-hari Bertaruh Nyawa, Kesejahteraan Seadanya Senin, 14 Desember 2009 - 1:00 WIB | More GAMBIR (Pos Kota) – Beban tugas personil pemadam kebakaran (Damkar) di DKI Jakarta sangat berat. Nyawa pun dipertaruhkan. Namun, tugas berat ini belum disertai kesejahteraan yang memadai. Sebab itu, Pemprov DKI Jakarta sudah saatnya menaikkan pendapatan petugas pemadam kebakaran. "Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Mereka bisa diibaratkan dengan tentara yang akan berperang. Mereka sudah dikontrak bahkan untuk mati sekalipun. Jadi pemprov harus mengimbanginya dengan memberikan uang kesejahteraan yang berbeda dibanding pegawai unit lainnya," kata Laode Jumaidin, Ketua Forum Warga Peduli Jakarta, kemain. Menurut Laode, untuk bertugas mereka hanya mendapat uang jalan tidak lebih dari Rp20 ribu. Sedangkan gaji sesuai golongannya, tunjangan khusus Rp950.000, tunjangan jabatan Rp200.000-Rp 265.000, dan uang kesra Rp700.000. Untuk pegawai tidak tetap, yang sekitar 1500 orang dari 3500 pegawai hanya mendapat uang kesra, masih dipotong pajak 15 persen, tanpa tunjangan lainnya. "Mereka tidak bisa disamakan dengan petugas di unit lain. Mereka mempertaruhkan nyawa demi tugas yang dibebankan kepadanya," kata Laode. Maringan Pangaribuan, anggota DPRD DKI Jakarta, setuju bila pemprov memperbaiki pendaptan petugas kebakaran. "Mengingat tugasnya sangat berat, saya setuju bila uang kesejahteraan mereka diberikan lebih baik dari pegawai di unit lainnya," katanya. ARMADA 300 UNIT Meski dengan keterbatasam, DR Paimin Napitupulu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaan dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, mengatakan pihaknya terus berupaya melaksanakan tugas dengan baik. "Sekarang ini, kami hanya ada 1.500 pegawai tidak tetap dan 1.600 pegawai tetap," ujarnya. Sedangkan jumlah armada 300 unit. Itu pun, kata Paiman, rata-rata kondisinya sudah tua sehingga kualitasnya menurun. "Idealnya jumlah armada ditambah 40 persen lagi sehingga dapat mencakup seluruh wilayah," katanya. Paimin mengungkapkan, selama Januari sampai pertengahan Desember 2009 saja sudah tercatat 800 kasus kebakaran yang mengakibatkan kerugian materi mencapai Rp300 miliar. Peristiwa kebakaran itu mengakibatkan 43 orang meninggal, dua di antaranya petugas pemadam kebakaran. Untuk perbaikan kesejahteraan, katanya, pihak terus berupaya melakukan perbaikan. "Yang pasti kami tetap akan melaksanakan tugas kendati nyawa taruhannya, sesuai dengan moto Dinas pemadam kebakaan dan Penaggulangan Bencana,"tandasnya. (guruh/si) http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/12/14/sehari-hari-bertaruh-nyawa-kesejahteraan-seadanya |
13 Desember 2009
Sehari-hari Bertaruh Nyawa, Kesejahteraan Seadanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar