07 Desember 2009

Pengemis di Cirebon Belum Tertangan

Masalah Sosial
Pengemis di Cirebon Belum Tertangani

Senin, 7 Desember 2009 | 18:46 WIB



Cirebon, Kompas - Jumlah pengemis di Kabupaten Cirebon terus bertambah dan semakin banyak yang berkeliaran, termasuk di lingkungan kantor pemerintah kabupaten di Sumber. Tidak adanya lembaga yang membina pengemis yang dirazia adalah salah satu penyebabnya.

Meski tidak mengganggu, keberadaan pengemis yang hilir mudik di lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten Cirebon kerap meresahkan masyarakat. Bahkan, jumlahnya bertambah pada hari-hari tertentu, seperti Jumat. Menurut Kepala Bidang Penertiban Umum pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cirebon Kusaeri, jumlah pengemis yang berkeliaran di wilayah perkantorannya berkisar 20 orang.

Meskipun sudah dirazia, mereka tetap saja datang lagi. "Saat dirazia, mereka biasanya pindah lokasi. Bergeser ke Kota Cirebon. Sebaliknya, yang dari Kota Cirebon juga bergeser (ke kabupaten) jika di sana (kota) ada razia," kata Kusaeri, Jumat (4/12).

Selama ini penanganan pengemis di Kabupaten Cirebon hanya dirazia, dinasihati, lalu dikembalikan ke tempat asal. Sanksi bagi mereka belum diberikan. Pembinaan dan pendidikan keterampilan bagi pengemis yang dirazia belum ada.

Kusaeri mengakui, Pemkab Cirebon tidak punya lembaga atau yayasan yang khusus membina pengemis yang dirazia. Satpol PP kebingungan harus menempatkan mereka setelah ditangkap. Akibatnya, setelah dinasihati, pengemis yang kebanyakan adalah warga desa di Kabupaten Cirebon itu dibebaskan kembali.

"Kami tidak tahu mereka mau dibawa dan ditampung di mana karena Cirebon belum punya panti rehabilitasi bagi pengemis. Saat ini yang ada baru panti rehabilitasi bagi PSK (pekerja seks komersial)," kata Kusaeri yang merasa kesulitan mengatasi masalah pengemis. Tidak sulit

Menurut Abdullah Ali, guru besar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Cirebon sekaligus pengamat sosial, mengatasi masalah pengemis tidak sulit asalkan pemerintah daerah memiliki program yang jelas untuk memberantas kemiskinan. Namun, hal pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah membuat tempat penampungan untuk pengemis yang dirazia.

Di tempat penampungan itu, pengemis mendapat pelatihan keterampilan dan jaminan makan. Setelah mendapat keterampilan, mereka dipekerjakan. Namun, pemerintah tidak boleh berharap banyak karena kemampuan mereka terbatas. "Dalam hal ini berikan kailnya, bukan ikannya. Kalau hanya diberi ikan (lewat program pemberantasan kemiskinan), mereka akan tetap mengemis," ujar Ali, Minggu. (THT)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/07/18465740/Pengemis.di.Cirebon.Belum.Tertangani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar