02 Desember 2009
60 Lapak Kaki-5 di Lieuwiliang Dibongkar
Rabu, 2 Desember 2009
BOGOR (Pos Kota) – Mengurangi kesemrawutan di Jalan Raya Leuwiliang yang semakin parah, Rabu (2/12) pagi, sekitar 60 lapak pedagang Kaki-5 di sepanjang jalan ,dan Pasar Leuwiliang, dibogkar petugas Trantib Kecamatan Leuwiliang. Namun, penertiban ini dinilai pedagang setengah-setengah dan pilih kasih.
"Dari ratusan pedagang kaki-5 yang mengelar dagangannya di badan jalan, hanya puluhan yang dibongkar, ini tak adil," teriak Aman, pedagang yang dibongkar petugas Satpol PP Kecamatan Leuwiliang. Menurut pedagang, di dekat Terminal Leuwiliang, malah tidak dibongkar.
Penertiban tidak menyeluruh ini mengakibatkan tidak ada dampaknya terhadap kesemrawutan lalulintas di Jl. Raya Leuwiliang. Buktinya, arus lalulintas masih terhenti karena jalur masuk Terminal Leuwiliang masih dipadati pedagang Kaki-5.
Kasi Trantib Kecamatan Leuwiliang, Ahmad Haerudin mengakui, masalah kemacetan arus lalulintas akan dibahas dalam rapat Badan Koordinasi Lalulintas (Bakorlantas) Kabupaten Bogor. Penertiban kali ini hanya menyita semua lapak yang biasa digunakan pedagang agar mereka tidak kembali berjualan di lokasi semula. "Penertiban dilakukan secara bertahap, hari ini kami menyita 60 lapak," katanya.
Penertiban ini merupakan program rutin. "Saya heran, seharusnya pedagang Kaki-5 malu karena diizinkan berjualan pada Senin hingga Jumat sejak pukul 15:00 hingga 06.00, tapi tetap saja membandel," paparnya.
Sebelum dibongkar, lanjut Ahmad, pedagang Kaki-5 diberikan peringatan hingga beberapa kali. Namun, mereka tetap membandel dan tidak menggubris teguran tersebut. "Penertiban akan terus dilakukan sesuai Perda Nomor 8 tentang Ketertiban Umum," tegasnya, kemarin.
Nantinya, setelah Jalan Leuwiliang dinilai bersih dari pedagang Kaki5, penertiban dilanjutkan ke dalam Pasar Leuwiliang, dibantu Satgas PD Pasar Tohaga. Direktur Operasional PD Pasar Tohaga ,Zairi mengharapkan pedagang Kaki-5 tidak kembali berjualan di tempat terlarang, tapi mengisi kios dalam Pasar Leuwiliang. "Pedang Kaki-5 yang berjualan sebenarnya punya kios dalam pasar," katanya. (iwan/ir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar