JAKARTA, KOMPAS.com— Belasan pekerja seks komersial, pekerja tempat hiburan, dan tukang ojek yang biasa mengantar mereka dipalak oknum polisi di Grogol sejak setengah tahun terakhir.
Sejumlah perempuan dan tukang ojek yang ditemui di sekitar tepian Kali Sekretaris, kawasan Grogol, di wilayah Kecamatan Kebun Jeruk dan Kecamatan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sabtu (31/10) malam, resah karena dimintai uang oleh oknum polisi setiap malam.
"Tiap pukul 21.00, pukul 23.00, dan pukul 02.00 ada oknum yang datang pakai mobil patroli polisi. Mobil patroli sedan baru itu selalu keliling dari Jalan Daan Mogot ke samping Studio Indosiar, menyusuri pinggir Kali Sekretaris, lalu ke dekat Mal Citraland. Mereka selalu mendatangi perempuan atau tukang ojek yang mangkal," kata Santi—bukan nama asli—yang ditemui di sebuah bar dekat Jalan Daan Mogot 2.
Setiap malam PSK dan tukang ojek menyerahkan uang minimal Rp 150.000. Oknum polisi yang mendatangi mereka bergiliran dan menggunakan dua mobil sedan patroli polisi yang berbeda.
Warsono, seorang tukang ojek, mengaku dirinya kerap diminta mengantarkan uang yang dikumpulkan PSK di kawasan itu.
Pemantauan Kompas menunjukkan, mobil patroli polisi terlihat berkeliling di kawasan tersebut setiap malam. Mobil sedan patroli itu menepi di tempat-tempat sepi dan gelap.
Lili—bukan nama asli, perempuan pekerja di tempat hiburan di kawasan itu—mengaku pernah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. "Saya dimintai uang damai, terus dikenakan uang keamanan tiap hari agar tidak ditangkap. Meski sudah bayar, kalau ada razia, kami tidak dikasih bocoran. Kami takut, tetapi mau mengadu ke mana lagi," ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Chrysnanda Dwi Laksana yang dihubungi mengatakan, warga harus berani melaporkan pemerasan yang menimpa mereka. "Apalagi sekarang banyak orang mengaku polisi. Tidak usah takut. Laporkan atau kalau perlu, ditangkap ramai-ramai lalu dibawa ke kantor polisi," ujarnya.(WIN/ONG)
Editor: jimbon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar