09 November 2009

Di Kelapa Lima, 10 RTM Tidak Dapat Raskin


KUPANG, POS KUPANG.Com --

Sebanyak 10 dari 41 rumah tangga miskin (RTM) di RT 17 Kelurahan Kelapa Lima, tidak mendapat raskin. Ke-10 RTM belum bisa dilayani karena keterbatasan stok raskin.

Ketua RT 17 Kelurahan Kelapa Lima, Thomas Rohi Laga, menjelaskan hal itu saat ditemui di kantor lurah Kelapa Lima, Jumat (6/11/2009). Rohi Laga mendatangi kantor lurah untuk mengambil raskin buat warganya.

Thomas mengatakan, baik raskin maupun bantuan langsung tunai (BLT) sangat dibutuhkan warga yang masuk kategori RTM. "Bantuan itu sangat bermanfaat bagi warga miskin yang secara ekonomi sangat terbatas," katanya.

Untuk raskin, demikian Thomas, setiap RTM mendapat jatah 15 kg. Setiap RTM harus menyetor Rp 25.000,00. Rinciannya, uang raskin Rp 24.000,00 dan biaya transport Rp 1.000,00/RTM.

Thomas mengatakan, penerima raskin terdiri dari 15 RTM yang bermata pencaharian tukang ojek, sembilan RTM sebagai penjual sayur serta lainnya berprofesi sebagai penjual ikan keliling.

Dana pembelian raskin, kata Thomas, tidak semuanya diserahkan warga saat beras diturunkan ke rumah masing-masing.

"Ada yang tidak langsung bayar Raskin yang dihantar. Jadi, sebagai ketua RTM saya harus nombok. Saya harus bayar supaya 31 RTM jangan sampai tidak punya beras. Mereka sudah susah cari uang dengan ojek dan berdagang," ujar Thomas, pegawai di Dinas Kesehatan Propinsi NTT ini.

Dana nombok untuk 31 RTM, kata Thomas, senilai Rp 744.000,00 termasuk ongkos angkutan. Biasanya RTM minta untuk dibayar baru dilunasi setelah besar tiba di rumah. Ada juga yang tunda beberapa hari untuk melunasi raskin.

Meski RTM mengumpul uang untuk biaya transport, Thomas menggunakan kendaraan motor sampah milik kelurahan untuk angkut raskin. "Saya pinjam tahan muat beras, habis saya mau pakai bemo terlalu mahal. Beras ini antar ke rumah saya, baru di drop lagi pakai gerobak sampah ke 31 KK miskin," ujar Thomas. (osa)
 
(Dion DB Putra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar