11 November 2009

PKL Pasar Lorong 104 Waspada Penggusuran

Rabu, 11 November 2009


jakarta, kompas - Ratusan pedagang kaki lima yang berdagang di Lorong 104, Pasar Permai, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, waspada. Pasalnya, mereka mendapat bocoran bahwa dini hari tadi, Pemerintah Kota Jakarta Utara akan membersihkan Lorong 104 dan mengembalikan jalan itu ke fungsinya semula.

 

"Kami sangat menyayangkan keputusan Wali Kota Jakarta Utara untuk membersihkan lorong ini dari pedagang. Wali Kota sama sekali tidak mau duduk bersama untuk mendapatkan solusi yang terbaik," kata Betrizal, Sekretaris Bidang Umum Pengelola Sentra Usaha Kecil Permai.

 

Semalam, para pedagang tetap berdagang seperti biasa. Namun, pukul 22.00 para pedagang membenahi aset dagangan mereka agar tidak dibawa petugas.

 

"Masalahnya, pemerintah membersihkan lorong ini pada malam hari. Ini kondisi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Siapa saja bisa memakai baju orang lain. Jadi saya telah menyarankan para pedagang untuk menyelamatkan asetnya setelah berjualan," kata Betrizal.

 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Atang Senjaya, kemarin sore, memastikan akan membersihkan Lorong 104 pada pukul 02.00. Sejumlah pasukan sudah disiapkan. Pemerintah akan mengerahkan 1.000 personel dari Satuan Pamong Praja DKI Jakarta, dua kompi Brimob, dan 200 personel polisi.

 

"Kondisi Lorong 104 saat ini sudah sangat kumuh dan gelap. Rumah dan lingkungan warga menjadi tidak sehat. Penertiban lorong ini sesuai dengan program rencana tata ruang DKI Jakarta yang mengatakan semua ruang terbuka termasuk trotoar, taman, dan jalan umum yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukan dikembalikan kepada fungsi semula," kata Atang.

 

Pemerintah telah menyediakan lokasi penampungan di beberapa tempat. Jumlahnya mencapai 490 kios. Namun, kios-kios itu dinilai pedagang tidak layak. Selain banyak yang rusak, juga sepi dari pengunjung.

 

"Lagi pula pemerintah memberikan tempat yang sudah mereka berikan pada pedagang lain pada tahun 2003. Itu berarti kami dibenturkan oleh pemilik kios sekarang," tegas Betrizal.

 

Betrizal mengaku belum tahu langkah apa yang akan diambil setelah penertiban ini. "Saat ini yang penting aset dan jiwa selamat dulu," kata dia. (ARN)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar