09 November 2009

Marak Mafia CPNS, Warga Madiun Ngelurug Kantor Bupati

Senin, 09/11/2009

Sugeng Harianto - detikSurabaya


Madiun - Puluhan warga Kabupaten Madiun yang tergabung Serikat Rakyat Miskin mendatangi kantor bupati di Jalan Alun-Alun utara Kota Madiun. Warga menuntut agar bupati memberantas mafia-mafia CPNS yang diduga gentayangan.

"Mafia-mafia CPNS harus dibasmi, mereka sudah mulai mendatangi korban untuk menjual harta benda mereka," teriak salah satu pengunjuk rasa saat berorasi, Senin (9/11/2009).

Dalam aksinya mereka juga menyebar selebaran ke pengguna jalan agar senantiasa mewaspadai mafia CPNS. Dalam selebaran juga menyebutkan adanya indikasi kecurangan. Terbukti hingga saat ini lembaga IT yang digandeng Pemkab Madiun yang belum ada. Dari isu yang berkembang tiap orang yang ingin lolos masuk tes CPNS menyetor uang Rp 100 juta hingga Rp 150 juta.

Salah satu koordinator aksi, Agus Sutono mengaku saat ini lembaga yang dibawanya yakni Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) telah memiliki bukti-bukti pelanggaran perekrutan CPNS yang masih menggunakan uang untuk meloloskan calonnya.

"Kita punya bukti-bukti kuat tentang pelanggaran CPNS dan kita minta Polri untuk mengusutnya pula," jelas Agus kepada wartawan.

Hingga pukul 11.00 WIB, 5 perwakilan pengunjuk rasa masih bermusyawarah dengan pihak BKP, Kesbanglinmas serta asisten administrasi. Pantauan detiksurabaya.com, pengunjuk rasa membentangkan poster-poster bertuliskan: "Mafia CPNS sama dengan mafia peradilan", "Menerima uang suap sama dengan bobroknya bangsa" dan berbagai kecaman lainnya.

(fat/fat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar