detik Surabaya, Kamis, 05/02/2009
Irul Hamdani - detikSurabaya
Banyuwangi - Suasana di Polsek Purwoharjo, Banyuwangi yang biasanya kondusif menjadi terganggu dengah ulah tahanan wanita kasus pencurian. Tersangka yang ditangkap karena mencuri handphone ini tiba-tiba menangis histeris di dalam ruang sel tahanan, Kamis (5/1/2009) siang.
Tangis histeris pecah setelah tersangka, Dwi Rini Sriandaryani (20), asal Dusun Asembagus Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldelimo, Banyuwangi menyesali perbuatannya. Dwi menangis sejadi-jadinya hingga membuat kalang kabut petugas.
Setelah sempat berhenti menangis, tersangka yang ditangkap dan menghuni sel sejak Kamis pagi itu kembali menangis layaknya seorang anak kecil meminta mainan. Dengan kondisi duduk, kedua kakinya dihentak-hentakkannya ke lantai saat petugas yang berjaga memintanya untuk mengenakan pakaian tahanan.
Selain sebagai identitas, hal itu dilakukan Polisi mengingat tersangka memakai celana super mini yang dinilai kurang sopan.
"Tidak mau Pak, keluarkan saya Pak, Saya mau pulang," ronta tersangka dari balik jeruji sel pada petugas yang merayunya untuk tidak menangis sambil berteriak.
Ulah tersangka mereda setelah salah seorang petugas berhasil merayunya dengan mengatakan kepala desa tempat wanita muda itu tinggal akan membantunya. Namun tersangka tetap menolak untuk mengenakan baju tahanan dan tetap memilih mengenakan pakaian seksinya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, proses hukum tersangka akhirnya lebih dipercepat agar segera dilimpahkan perkaranya ke Polres Banyuwangi.
"Pemeriksaan kita percepat karena tersangkanya wanita dan sepertinya agak nekad orangnya," jelas Kapolsek Purwoharjo AKP Bakin saat ditemui di kantornya Jalan Raya Glagahagung.
Dari informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, tersangka ditangkap Polisi setelah dilaporkan Siti Komsatun (30), warga Dusun Krajan, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, ke Polsek Purwoharjo setelah diduga mencuri HP Nokia 7610 miliknya, Rabu (4/2/2009) siang kemarin.
Pencurian itu sendiri terjadi di kantor PJTKI Bang Hasim di kawasan Jalan Raya Purwoharjo, tempat korban berkerja. Untuk memuluskan aksinya, pelaku yang diketahui berstatus janda muda ini, berpura-pura mendaftar sebagai calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) dengan tujuan Negara Singapura.
Setelah berhasil mengambil HP korban yang diletakan di meja, karena korban masih salat Dhuzur, pelaku langsung kabur dengan menggunakan angkutan desa yang kebetulan melintas di depan lokasi kejadian.
Berkat data dan foto yang sempat dicatat saat pelaku mendaftar sebagai calon TKW, akhirnya keberadaan pelaku dapat dilacak polisi, dan ditangkap Kamis pagi tadi.(bdh/bdh)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar