09 Februari 2009

2009, 3 Juta Buruh Diperkirakan Ter-PHK

09 Februari 2009

Medan (SIB)
Akibat krisis ekonomi global yang bergejolak ke Indonesia, diperkirakan 3 juta buruh akan kena PHK di tahun 2009 ini. Perekonomian Indonesia akan mengalami penurunan yang sangat drastis, akibat turunnya daya beli masyarakat karena banyaknya PHK. Sementara pemerintah cenderung berpihak pada pengusaha.

Demikian diungkapkan DR Muchtar Pakpahan di sela-sela dialog Metro TV, di Jakarta, Selasa (13/1) malam, dihadiri beberapa organisasi buruh seperti Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Aliansi Buruh Menggugat, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, Trade Union Center, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta Barat, Serikat Buruh Migran Indonesia dan Serikat Pekerja Pariwisata Reformasi.

Diperkirakan, buruh yang paling menerima dampak krisis ekonomi tersebut adalah buruh yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan. Tak habis pikir, buruh diperhadapkan pada 2 pilihan yakni menerima upah yang jauh di bawah hidup layak atau tidak mau menerima upah tersebut dengan pilihan di-PHK.

Daya saing ekonomi dan produksi yang lemah membuat Indonesia sebagai salah satu negara yang terjebak dalam krisis. Kapasitas produksi yang belum profesional dan birokrasi yang korup, merupakan kehancuran perindustrian nasional yang berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap buruh.

"Menurut saya 3 kali presiden mengundang orang ke Istana, namun yang diundang hanya pengusaha dan ada pula pengusaha yang berlabel hitam. Tetapi serikat buruh dan serikat pekerja tidak diundang. Kalau bagi saya itu perselingkuhan, karena namanya kalau berbicara hubungan industrial serikat buruhnya juga diundang. Tetapi serikat buruhnya tidak diundang artinya hanya pengusaha dan pemerintah lalu keluar Surat keputusan Bersama (SKB) 4 menteri. Dan SKB 4 menteri itu malah membuat semakin sulit keluar dari kesulitan," kata Muchtar.

Ia mengatakan, sekiranya serikat buruh diundang dalam pertemuan itu maka serikat buruh akan menawarkan beberapa poin seperti melakukan beberapa tindakan yang menghindari PHK, mengurangi pajak, menurunkan harga minyak, mengefisiensikan birokrasi, menurunkan biaya ekonomi yang tidak perlu.

"Kalau hasil produksi dibawa dari Semarang, semua supir harus menyediakan Rp200 ribu minimal untuk dimasukkan dalam korek api, ketemu LLD dikasi, ketemu polisi dikasi, ketemu preman juga dikasi. Supir harus menyediakan Rp200 ribu padahal gaji supir sendiri tidak ada Rp200 ribu. Berapa truk produksi seperti itu," tegasnya.

Muchtar menyarankan pemerintah perlu membuat penampung PHK dengan program padat karya, tetapi bukan seperti padat karya 98. Padat karya 98 orang disuruh menggali parit lalu datang hujan kemudian tanahnya turun lagi. Tetapi yang kena PHK, harus diberdayakan membangun infrastruktur jalan seperti yang dilakukan di beberapa negara termasuk Korea.

"Kasilah yang PHK ini mengerjakan itu, tak terasa 4 bulan kemudian dia bekerja terus, jalan juga sudah selesai, dan investor masuk ke Indonesia pelan-pelan. Tidak seperti sekarang tidak ada yang dikerjakan pemerintah, pastinya semakin hari semakin banyak yang kena PHK, karena pemerintah mengambil kebijakan yang keliru," Keluhnya. (Metrotv/u)

Link: http://hariansib.com/2009/02/09/2009-3-juta-buruh-diperkirakan-ter-phk/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar