Rabu, 04 Februari 2009
TEMPO Interaktif, Jakarta: Warga bantaran Stasiun Angke pasrah melihat tempat tinggalnya dirobohkan petugas penertiban, Rabu (4/2) siang. Sehari sebelumnya, warga sudah diberitahu tentang penertiban ini.
"Saya tahu tinggal di sini salah, tapi kontrakannya murah," kata Netik, 46 tahun, salah satu warga yang tergusur.
Dia mengaku tinggal di kawasan ini lebih dari 30 tahun. Tahun lalu, dia juga terkena gusuran. Dia menempati kontrakan yang sekarang digusur baru 1 bulan 9 hari.
Saat ini, dia bersama lima anaknya terpaksa mencari kontrakan baru. Untuk mendapatkan tempat tinggal, dia harus membayar minimal Rp 350 ribu. "Padahal baru tanggal 26 Januari bayar Rp 200 ribu," ujarnya.
Warga lain, Sri Sunarti, 27 tahun, mengaku sejak tadi malam tidak bisa tidur. "Mikir gusuran," kata dia. Ketika pagi tiba, dia langsung memindahkan semua barang ke kontrakan baru.
Senada dengan kedua tetangganya, Listinah, 44 tahun, pasrah tempat tinggalnya digusur. "Hari saya libur ngamen, biar bisa angkut barang," kata dia.
RINA WIDIASTUTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar