Selasa, 6 Januari 2009 - 08:50 wib
Rani Hardjanti - Okezone
JAKARTA - Penurunan pengangguran terbuka yang terekam oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dinilai tidak mencerminkan kondisi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebab, survei dilakukan pada saat kondisi ekonomi Indonesia masih tumbuh.
"Data BPS kan dilakukan pada Agustus 2008, saat itu belum ada gelombang PHK," tutur ekonom INDEF Fadhil Hasan, saat berbincang dengan okezone, di Jakarta, Selasa (6/1/2008).
Menurutnya, gelombang PHK baru terjadi setelah survei dilakukan oleh BPS. "Jadi itu tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya," imbuhnya.
Fadhil mengatakan, jika ingin mengetahui banyaknya pengangguran yang sebenarnya, baru akan terlihat pada survei Februari 2009 mendatang. Karena, pada masa Agustus 2008-Februari 2009 melintasi masa kesulitan ekonomi.
Pada rentang waktu tersebut, tuturnya, berbagai sektor industri sudah merasakan kesulitan yang berujung pada pengurangan buruh. Ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) pun juga terkena pemulangan. "Diporyeksikan akan ada PHK tumbuh 1-1,5 juta orang," ujar Fadhil.
Seperti diberitakan, tingkat penggangguran terbuka di Indonesia hingga Agustus 2008 mencapai 9,39 juta orang atau 8,39 persen dari angkatan kerja Indonesia yang sebesar 111,95 juta orang.
Jumlah tingkat penggangguran terbuka tersebut mengalami penurunan sebesar 0,72 persen ketimbang Agustus 2007 yang sebesar 9,43 juta orang. Data tersebut merupakan hasil dari survei angkatan kerja nasional yang selalu dilakukan oleh BPS sebanyak dua kali dalam setahun, yakni Februari dan Agustus.
Untuk jumlah angkatan kerja hingga Agustus 2008 mengalami kenaikan sekitar 2,01 juta orang ketimbang Agustus 2007 yang sebesar 109,94 juta orang. (rhs)
Link: http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/01/06/277/179738/pengurangan-pengangguran-tak-cerminkan-kondisi-nyata/pengurangan-pengangguran-tak-cerminkan-kondisi-nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar