Rabu, 11 Februari 2009
Berdasarkan pantauan Tempo, seng dengan strip warna kuning-hijau-kuning telah dipasang mengelilingi taman seluas 1.500 meter persegi. Beberapa pekerja tampak memetak-metakan tanah yang bakal digunakan sebagai kios sementara.
Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan Heru Bambang Ermanto membenarkan tempat penampungan sementara di Taman Tebah sedang dibangun. "Sekarang sudah dalam tahap pemagaran untuk pembangunan TPS," kata Heru pada Tempo, Rabu (11/2). Menurut dia, bila kelak selesai, tempat itu bakal digunakan sebagai penampungan sementara pedagang Pasar Mayestik.
Hal itu terkait dengan rencana peremajaan Pasar Mayestik yang bakal segera dilakukan beberapa bulan ke depan. Peremajaan dilakukan karena Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya menilai Pasar Mayestik sudah kumuh dan semrawut. Setelah peremajaan diharapkan kondisi pasar bisa menjadi tempat belanja yang bersih, aman, dan tertib.
Selain itu, peremajaan dilakukan dengan pertimbangan masa hak sewa guna para pedagang telah selesai. "Hak sewa guna telah berakhir pada 2003," kata Manajer Area Mayestik Yacob Layuk pada Tempo beberapa waktu lalu. Sebenarnya PD Pasar Jaya telah mensosialisasikan peremajaan pasar ke pedagang sejak 2003. Namun, karena negosiasi harga sewa kios belum tercapai membuat peremajaan terkatung-katung hingga kini.
Harga sewa kios yang ditawarkan pengembang PT Metroland, kata Yacob, berkisar antara Rp 20-50 juta. Harga itu adalah harga hak guna sewa selama 20 tahun yang bisa dibayar dengan mencicil. Namun, beberapa pedagang mengaku keberatan dengan harga yang ditawarkan sehingga membuat negosiasi menjadi alot. Tapi Yacob mengaku mayoritas pedagang telah bisa menerima harga yang ditawarkan, sementara yang menolak hanya sebagian kecil saja. "Tapi tetap kita upayakan bernegosiasi supaya nggak ada masalah nantinya," kata Yacob merujuk peremajaan Pasar Koja Baru yang berlarut-larut.
Total pedagang Pasar Mayestik mencapai 800 pedagang. Dari jumlah itu, setengah pedagang akan ditampung di Taman Tebah, sementara sisanya lagi ditampung di dekat Taman Puring. "Penggunaan taman sebagai TPS telah mendapatkan persetujuan gubernur dan Dinas Pertamanan DKI," kata Heru. Bila kelak peremajaan telah selesai dan pedagang kembali ke pasar, peruntukan taman akan dikembalikan ke fungsi asalnya sebagai taman kota.
AMIRULLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar