Jumat, 30/01/2009 16:38 WIB
Agus Rakasiwi - detikBandung
Bandung - Sekitar 19,4 persen balita dari populasi 462.363 ribu di Jawa Barat diduga kekurangan vitamin A. Kadar serum vitamin A balita di Jabar kurang dari 20 mikrogram per desiliter.
Sesuai dengan aturan internasional, balita yang kekurangan serum di bawah 20 mikrogram per desiliter berarti berpotensi mengalami penyakit. Paling fatal adalah kebutaan.
"Walau belum ada ditemukan kebutaan di Jabar, tapi kondisi itu tidak boleh terjadi lama," ujar Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Alma Lucyati saat konferensi pers di kantornya, Jumat (30/1/2009).
Alma mengatakan, masalah kekurangan vitamin A ini juga menjadi masalah nasional. Karena jumlah penderita lebih dari 19 persen dari populasi.
"Kalau angka yang kekurangan kurang dari 15 persen dari populasi belum menjadi masalah nasional," katanya.
Dinas kesehatan mendata balita yang kekurangan vitamin A itu berada di Indramayu, Kota Bekasi, Kabupaten Sumedang, Tasikmalaya, Kuningan, Kota Banjar dan Kota Depok. Sedangkan untuk bayi, berada di Kota Bekasi, Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
"Semua daerah itu termasuk daerah merah," tambahnya.
Untuk mengurangi daerah merah itu, Dinkes akan menyelenggarakan bulan pemberian vitamin A pada Februari dan Agustus. Kegiatan itu akan berlangsung di puskesmas dan posyandu se-Jabar. Target balita dan bayi yang akan disambangi berjumlah 462.363 balita dan 3.126.133 bayi.
"Target kita 100 persen balita dan bayi bisa terpenuhi vitamin A. Namun saya himbau masyarakat untuk memberi asupan sayuran dan buah untuk bayi mereka," himbaunya.
Link: http://bandung.detik.com/read/2009/01/30/163832/1076934/486/462.363-balita-jabar-butuh-vitamin-a
Agus Rakasiwi - detikBandung
Bandung - Sekitar 19,4 persen balita dari populasi 462.363 ribu di Jawa Barat diduga kekurangan vitamin A. Kadar serum vitamin A balita di Jabar kurang dari 20 mikrogram per desiliter.
Sesuai dengan aturan internasional, balita yang kekurangan serum di bawah 20 mikrogram per desiliter berarti berpotensi mengalami penyakit. Paling fatal adalah kebutaan.
"Walau belum ada ditemukan kebutaan di Jabar, tapi kondisi itu tidak boleh terjadi lama," ujar Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Alma Lucyati saat konferensi pers di kantornya, Jumat (30/1/2009).
Alma mengatakan, masalah kekurangan vitamin A ini juga menjadi masalah nasional. Karena jumlah penderita lebih dari 19 persen dari populasi.
"Kalau angka yang kekurangan kurang dari 15 persen dari populasi belum menjadi masalah nasional," katanya.
Dinas kesehatan mendata balita yang kekurangan vitamin A itu berada di Indramayu, Kota Bekasi, Kabupaten Sumedang, Tasikmalaya, Kuningan, Kota Banjar dan Kota Depok. Sedangkan untuk bayi, berada di Kota Bekasi, Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
"Semua daerah itu termasuk daerah merah," tambahnya.
Untuk mengurangi daerah merah itu, Dinkes akan menyelenggarakan bulan pemberian vitamin A pada Februari dan Agustus. Kegiatan itu akan berlangsung di puskesmas dan posyandu se-Jabar. Target balita dan bayi yang akan disambangi berjumlah 462.363 balita dan 3.126.133 bayi.
"Target kita 100 persen balita dan bayi bisa terpenuhi vitamin A. Namun saya himbau masyarakat untuk memberi asupan sayuran dan buah untuk bayi mereka," himbaunya.
Link: http://bandung.detik.com/read/2009/01/30/163832/1076934/486/462.363-balita-jabar-butuh-vitamin-a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar