Selasa, 27 Januari 2009 | 20:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta : Pemerintah mengingatkan pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan tahun ini akan terganjal krisis ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan tingkat pengangguran yang ditargetkan sebesar 7,44 persen tak akan tercapai.
"Tingkat penganguran terbuka akan terkoreksi, sehingga pada akhir 2009 diperkirakan ada di kisaran 8,3-8,9 persen," kata Menteri Sri dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, hari ini.
Selain itu, ujar dia, angka kemiskinan yang ditargetkan ditekan sampai 11,5 persen juga sulit tercapai. "Akselerasi penurunan akan sedikit koreksi, sehingga pada awal 2010, angka kemiskinan masih 13,5 persen," katanya. Namun, ia memastikan dampak krisis keuangan kali ini tidak akan separah pada saat krisis moneter tahun 1997.
Menteri Sri menyebutkan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009 pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Di antaranya melalui penurunan harga bahan bakar minyak yang diikuti penurunan harga komoditas dan inflasi.
Langkah lainnya adalah menaikkan gaji pegawai negeri sipil sebesar 15 persen, perluasan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, bantuan langsung tunai, serta peningkatan subsidi pertanian dan perumahan.
Akan halnya anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dradjad H. Wibowo meragukan angka kemiskinan dan penganguran yang diklaim akan dicapai pemerintah. Menurutnya, meski angka pengangguran turun, sebagian besar tenaga kerja justru diserap sektor informal yang bukan diakibatkan oleh kebijakan pemerintah.
GUNANTO E S
Link: http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2009/01/27/brk,20090127-157150,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar