Senin, 26 Januari 2009 | 20:27 WIB
TEMPO Interaktif, Madrid: Krisis pangan global yang mengancam menyalakan kerusuhan sosial dan mendorong jutaan warga menuju kemiskinan dapat memburuk terkait krisis kredit internasional dan harga pangan yang jatuh, kata Ketua Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), Senin.
"Kontraksi harga untuk barang pertanian dan risiko ketidakpastian keuangan menyebabkan penurunan investasi oleh petani dan mengakibatkan penurunan yang signifikan produksi pangan pada 2009-2010," kata Jacques Diouf di awal konferensi di Madrid yang disponsori oleh FAO dan Spanyol.
Sementara produksi padi-padian meningkat pada 2008, peningkatan itu terutama di negara maju dan krisis harga pangan telah menyebabkan 40 juta orang lainnya kelaparan, membawa jumlah orang secara global yang kekurangan makanan mendekati satu miliar, tambahnya.
Kombinasi berbagai faktor, termasuk panen yang buruk, perubahan pola makan di negara kekuatan baru seperti Cina dan India, dan meningkatnya permintaan tanaman pangan untuk produksi biofuel bertabrakan tahun-tahun ini yang memicu kenaikan harga bahan pokok pangan.
Namun, harga mulai menurun di paruh kedua 2008 karena panen yang lebih baik. Hal itu dapat menyebabkan investasi lebih rendah di sektor pertanian seiring kesulitan yang lebih besar dalam mengakses kredit terkait krisis keuangan global, Diouf memperingatkan.
Perwakilan dari 95 negara mengambil bagian dalam pertemuan dua hari itu, yang merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang disponsori PBB tahun lalu di Roma untuk menghadapi krisis pangan, yang telah menyebabkan gelombang protes di sekitar 30 negara.
AFP | ERWIN
Link: http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2009/01/26/brk,20090126-156996,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar