26 Januari 2009

Hadapi Malaysia, Diplomasi RI Masih Lemah

Minggu, 25/01/2009 09:39 WIB

Ramdhan Muhaimin - detikNews


Kuala Lumpur - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia seringkali tertimpa berbagai persoalan. Bahkan persoalan yang muncul tersebut tidak jarang membuat hubungan Indonesia dengan negeri Petronas tersebut menjadi pasang surut.

Namun sayangnya, selama ini peran diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia menghadapi sejumlah persoalan TKI di Malaysia dianggap masih lemah.

"Peran diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia seperti ketika ada masalah-masalah TKI masih kurang. Ini juga menjadi gejala umum dalam semua diplomasi pemerintah RI di luar negeri,seperti kurang proaktif, tidak ada kreasi terobosan dan kurang lobi," ujar Ketua DPP PKS Shohibul Iman dalam dialog bedah buku platform PKS di Kuala Lumpur, Sabtu (24/1/2009).

Iman mencontohkan masih banyaknya kasus-kasus yang menimpa TKI di Malaysia balum mendapat perhatian ataupun advokasi yang signifikan dan menyeluruh. Hanya pada kasus-kasus tertentu yang mendapat perhatian media.

Contoh lain, dia menambahkan, klaim sejumlah kesenian dan budaya Indonesia oleh Malaysia yang hingga kini belum terselesaikan. Padahal sejumlah kesenian tersebut masih diklaim dan digunakan Malaysia dalam promosi pariwisata negeri jiran tersebut.

"Ada dua diplomasi yang bisa dilakukan pemerintah sebenarnya, yaitu diplomasi kekeluargaan dan diplomasi jalur hukum. Kalau diplomasi kekeluargaan tidak berhasil, maka seharusnya pemerintah tegas membawa kepada jalur hukum. Karena ini masalah kekayaan intelektual dan budaya. Dibawa ke jalur hukum ini jangan dipahami sebagai ketegangan yang berlebihan, tapi sebagai sikap tegas pemerintah," cetus Iman.

Karena itu menurut dia, elemen masyarakat harus terus mendorong agar pemerintah Indonesia lebih proaktif dan kreatif dalam upaya lobi dan diplomasi penyelesaian berbagai persoalan kedua negara.

Meski demikian, Iman juga mengatakan, kekuatan diplomasi yang tegas dari pemerintah Indonesia jangan menjadikan Malaysia sebagai kawan yang tidak baik.

"Tetap kedua negara serumpun ini harus berhubungan baik. Tidak ada alasan tidak berhubungan baik. Kalau dengan negara yang beda budaya saja bisa berhubungan baik, kenapa dengan yang serumpun tidak," imbuhnya.

(rmd/mad)               

Link: http://www.detiknews.com/read/2009/01/25/093947/1073966/10/hadapi-malaysia,-diplomasi-ri-masih-lemah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar