11 Februari 2009

Akibat Krisis, 318 TKI Yogyakarta Dipulangkan

Kamis, 5 Februari 2009 - 16:49 wib

YOGYAKARTA - Akibat krisis keuangan global, sedikitnya 318 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diberangkatkan dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Yogyakarta harus dipulangkan. Angka pengangguran di DIY pun semakin banyak.

Mereka dipulangkan bertahap, pada Januari sudah 97 TKI dipulangkan, sedangkan pada Februari ini ada 121 TKI yang dipulangkan. Mereka bekerja di sektor informal seperti buruh perusahaan elektronik di Malaysia

Kasi Penyiapan Penempatan Endang Purwati mengatakan, mereka dipulangkan sebagian besar yang bekerja di Malaysia karena imbas dari krisis keuangan global. "Januari lalu, TKI yang dipulangkan sudah 97 orang. Sedangkan Februari ini ada 121 orang yang akan dipulangkan secara bertahap," katanya, Kamis (5/2/2009).

Dia menambahkan, TKI yang dipulangkan memang karena kontrak kerja sudah habis, namun banyak pula yang dipulangkan karena PHK. "Kontrak kerja habis oleh perusahaan yang bersangkutan tidak memperpanjang lagi kontraknya karena sedang krisis. Akibat, yang kena PHK juga banyak dan akhirnya dipulangkan ke negara asal," jelasnya.

Menurut dia, jumlah TKI yang diberangkatkan dari kantornya hingga kini saat ada 5.149 orang yang berasal dari daerah lain sekitar Yogyakarta seperti Klaten, Magelang, Purworejo dan lainnya. Sedangkan yang asli dari wilayah DIY hanya 108 orang. "Mereka diberi upah sekira 900 hingga 1.000 ringgit Malaysia," tandasnya.

Pihaknya mengaku tidak mempunyai dana stimulus untuk para korban PHK itu. "Yang kita lakukan hanya mengurus klaim atau pesangon bagi mereka yang kena PHK. Sedangkan yang sudah habis masa kontrak, kita bina untuk menjadi wiraswasta. Kita berharap, uang yang didapatkan selama bekerja di luar negeri tidak habis, sehingga bisa untuk modal usaha," terangnya. (Ridwan Anshori/Sindo/teb


Link: http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/02/05/1/189876/akibat-krisis-318-tki-yogyakarta-dipulangkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar