04 Maret 2009

Warga Pesanggaran Tolak Tambang Emas

1 Maret 2009


Suara Pembaharuan


[JAKARTA] Nelayan dan petani Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, menolak eksplorasi emas di daerah Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur. Sebab, kegiatan tambang itu dinilai merusak ekosistem dan mengancam mata pencarian warga setempat.


"Di mana-mana kegiatan tambang tidak ada yang menguntungkan masyarakat setempat. Hanya akan mengancam mata pencarian dan merusak lingkungan," kata Koordinator Koalisi Tolak Tambang di Tumpang Pitu (KT3P) Hadi Trimarto di Jakarta, akhir pekan lalu.


Menurut KT3P, tambang emas dibangun oleh PT IMN di Tumpang Pitu seluas 11.621 hektare yang meliputi kawasan Gunung Tumpang Pitu, Gunung Jatian, Gunung Wedi Ireng, Gunung Sumber Salak, Gunung Macan, dan kawasan hutan lindung setempat.


Dia mengatakan, Gunung Tumpang Pitu merupakan kawasan penyangga terhadap terpaan angin laut yang masuk wilayah permukiman penduduk. "Selain itu, daerah kami juga rawan gempa dan tsunami. Pada tahun 1994 terjadi tsunami yang memakan korban 250 jiwa," katanya.


Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Siti Maemunah mendesak pemerintah mencabut izin pertambangan PT Indo Multi Niaga (IMN) dan menolak izin pinjam pakai penggunaan hutan. "Puluhan ribu warga yang tinggal sepanjang Rajekwesi sampai Muncar, Banyuwangi akan terancam hidupnya, termasuk perikanan," katanya. [W-12]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar