GARUT | SURYA.CO.ID - Dari berbagai jenis jasa layanan Kantor Pos Garut, kini semakin banyak pengiriman uang dari luar negeri melalui transaksi wetern union, yang setiap bulannya bisa mencapai 2.000 transaksi bernilai Rp 5 miliar lebih.
Kepala Kantor Pos setempat, Afdirizal mengatakan, awal Januari-28 Maret 2009 berlangsung 5.805 transaksi pengiriman uang bernilai Rp 15,26 miliar, yang sebagian besar berasal dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri untuk keluarganya di wilayah Garut selatan.
Ia merinci, pada Januari 2009 terdapat sebanyak 1.829 transaksi bernilai Rp 4,8 miliar, disusul Februari terdapat 1.976 transaksi bernilai Rp 5,46 miliar serta menjelang akhir Maret terdapat sekitar 2000 transaksi bernilai sekurangnya Rp 5 miliar.
"Mereka menggunakan jasa Western Union karena selain cepat atau hanya dengan waktu 10 menit proses pengiriman uangnya bisa diterima, juga memiliki jaringan luas berbasiskan pada setiap negara yang memperkerjakan TKI," ujarnya di Garut, Sabtu (28/3/2009).
Sedangkan faktor lainnya mudah serta bisa dicairkan pada setiap Kantor Pos di manapun, hingga ke pelosok kecamatan. Sementara, Kantor Pos Garut pada April 2009 mendatang merealisasikan pencairan dana program keluarga harapan (PKH).
Sebanyak 16.800 orang PKH dari 14 kecamatan masing-masing berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 733 ribu untuk setiap orangnya, dengan total senilai Rp 8 miliar. Penentuan penerima PKH tersebut dilakukan sangat selektif jika dibandingkan dengan penerima bantuan langsung tunai (BLT).
PKH antara lain diperuntukan bagi ibu miskin yang hamil dan menyusui sehingga dikenal dengan sebutan BLT Plus, yang merupakan luncuran program Departemen Sosial. Sedangkan realisasi penyaluran BLT untuk selama dua bulan yakni Januari dan Pebruari 2009, direncanakan pasca Pemilu (Pemilihan Umum) Legislatif bagi sekitar 220.483 kepala keluarga (KK) bernilai total Rp 44 miliar.
Sehingga dengan adanya pencairan dana PKH, BLT serta wetern union, maka total peredaran uang masyarakat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada triwulan pertama 2009 bisa mencapai sebesar Rp 67,26 miliar. ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar