29 Maret 2009

Siapkan Relokasi Prostitusi di Jakarta

SUARA PEMBARUAN DAILY

Siapkan Relokasi Prostitusi di Jakarta

[JAKARTA] Usaha pemerintah provinsi untuk mengurangi pelacuran dan menekan tingginya jumlah pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta masih kurang tepat. Indikatornya adalah jumlah PSK dan kasus aborsi yang terjadi masih tetap tinggi.

Apalagi, dalam menghadapi era globalisasi, di mana Jakarta sebagai ibukota akan menerima secara langsung efek negatif yang ditimbulkannya. Bahkan, bisa diprediksi Jakarta akan semakin mengalami degradasi moral dalam beberapa tahun ke depan jika masalah tersebut tidak segera ditangani.

Kepada SP, di Jakarta, Jumat (27/3) calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta dari partai Golkar Prilly Wisly mengatakan, kebijakan regulasi pada DPRD mendatang untuk menyikapi masalah prostitusi harus tepat dan proporsional.

"Layaknya buah simalakama, prostitusi jika dihilangkan akan membuat orang-orang yang terlibat di dalamnya akan kehilangan pekerjaan utamanya, sedangkan jika dibiarkan, maka degradasi moral akan terus terjadi. Apalagi di kota besar seperti Jakarta," kata Prilly.

Usaha pemerintah dalam menyikapi prostitusi hingga saat ini hanya menimbulkan masalah baru di Jakarta. Dengan penutupan dan penggusuran lokalisasi, justru membuat prostitusi terselubung akan semakin meningkat.

"Adanya prostitusi terselubung akan membuat pengawasan dari pemerintah terhadap pelacuran akan semakin kurang. Akibatnya, makin banyak efek-efek negatif dari pelacuran seperti aborsi jusru semakin meningkat," ujar Prilly.

DPRD yang akan datang menurut Prilly, diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Realisasi relokasi pada beberapa tempat di Jakarta agar segera dilaksanakan. Tentunya dengan undang-undang dan aturan yang jelas sebagai bentuk pengawasan terhadap relokasi tersebut.

"Relokasi ini bukan bentuk dukungan DPRD maupun Pemprov DKI terhadap prostitusi, melainkan usaha yang tepat untuk menguranginya," tuturnya. [FLS/U-5]


Last modified: 28/3/09

http://www.suarapembaruan.com/indeks/News/2009/03/28/index.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar