KEDIRI, KAMIS - Sebanyak 10 bayi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia akibat mengalami gizi buruk selama tahun 2008.
"Mereka rata-rata mempunyai penyakit bawaan sejak lahir sehingga mengakibatkan gizi buruk," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Kediri, dr. Adi Laksono, di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, beberapa penyakit bawaan tersebut di antaranya paru-paru, jantung, kegagalan fungsi organ, dan gangguan mental.
Menurut Adi, pada tahun 2007, sebanyak 175 bayi di Kabupaten Kediri terdeteksi berada di bawah 'garis merah'. Selain itu, 26 bayi lainnya terdeteksi menderita kekurangan energi protein (KEP). Sedang pada 2008, sebanyak 158 bayi terdeteksi berada di bawah 'garis merah' dan 22 bayi KEP.
"Bayi yang berat badannya di bawah 'garis merah' harus selalu dipantau, sebab jika dibiarkan bisa mengarah pada kondisi KEP, bahkan gizi buruk akut seperti marasmus dan kwashiorkor," katanya menjelaskan.
Upaya perbaikan gizi, terutama bagi mereka yang berada di bawah 'garis merah', dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna.
"Kami sudah mengadakan kegiatan penambahan gizi dengan adanya program makanan tambahan (PMT) seperti bubur dan makanan sehat lainnya," katanya.
Sementara itu, menyinggung Semi Ramadhani, penderita KEP, Adi berharap, anggota keluarga segera mengurusnya.
"Seharusnya kedua orang tua datang ke perangkat desa untuk meminta surat keterangan tidak mampu, baru nanti ke Dinas Kesehatan," kata Adi.
Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Lutfi Mahmudiono, menyesalkan masih ada warga miskin yang belum mendapatkan kartu masyarakat miskin.
Ia mengatakan, dalam anggaran tahun 2009 ini, alokasi untuk kesehatan terutama untuk keluarga miskin cukup besar, hingga Rp5 miliar. Dana itu masih ditambah dengan anggaran dari pemerintah pusat.
"Seharusnya perangkat desa bisa lebih tanggap agar segera dibuatkan kartu keluarga miskin," katanya.
ABD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar