Kamis, 26/03/2009 14:58 WIB |
| 19 Juta PKL se-Indonesia Ancam Golput | Reporter: Rahardi Soekarno
Surabaya - Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menggelar rapat akbar di Gelora Pancasila, jalan Indragiri Surabaya, Kamis (26/3/2009) ini.
Dalam acara itu, panitia mengundang beberapa orang calon legislatif (caleg) dari parpol peserta pemilu 2009.
Tapi, hingga acara hampir usai, caleg yang hadir hanya Priyo Budi Santoso, caleg DPR RI Dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) asal Partai Golkar untuk melakukan kontrak politik. Sedangkan yang lain tak hadir.
Jumlah PKL se-Indonesia yang terdaftar menjadi anggota APKLI sebanyak 19 juta orang dan 176 ribu orang berada di Jatim.
"Saya tantang para caleg untuk berani menandatangani kontrak politik bersama APKLI. Buktinya, hanya satu orang yang datang dan mau kontrak politik. Kami akan mengancam golput, jika tidak ada caleg lagi yang kontrak politik," kata Ketua APKLI, Achmad Rifai ditemui di sela-sela acara.
Acara yang sedianya mengundang sekitar 3.000 orang dari massa PKL, tukang becak, juru parkir (jukir) dan pemulung hanya dihadiri sekitar 500 orang. Itupun juga hanya dari unsur PKL dan jukir yang datang. Panitia beralasan, hari ini adalah libur hari raya Nyepi, dan panen rezekinya para PKL, tukang becak dan pemulung.
Dalam acara itu banyak membentang spanduk bertuliskan "wong cilik butuh hidup di republik ini dan PKL butuh penataan bukan penggusuran."
Achmad Rifai yang akrab dipanggil Cak Pai ini menegaskan, acara rapat akbar ini bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang tata cara memilih dalam pemilu dan sosialisasi tanggal pencoblosan 9 April 2009.
"Kami juga serukan kepada kaum PKL dan marjinal lainnya agar jangan sampai jadi korban rayuan gombal para caleg," imbuhnya. [tok/kun]
http://www.beritajatim.com/index.php?newsid=64341
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar