Senin, 02 Maret 2009 | 16:11 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Target pengentasan kemiskinan pada rencana pembangunan jangka menengah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan tak akan tercapai. Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional mentargetkan tingkat kemiskinan 2009 hanya akan 12-13,5 persen.
Deputi bidang Evaluasi Pembangunan, Bambang Widianto, mengatakan target pemerintahan Yudhoyono meliputi tiga sasaran, yakni aman damai, masyarakat adil demokratis, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Target pertama dan kedua, kata dia, relatif telah tercapai.
"Tapi untuk peningkatan kesejahteraan masih akan menjadi pekerjaan rumah yang paling berat, terutama pengentasan kemiskinan," katanya dalam rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah, Senin (2/3).
Pada rapat itu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Paskah Suzetta, mengatakan pada 2008 tingkat kemiskinan masih sebesar 15,4 persen. Dengan stimulus fiskal Rp 73,3 triliun, pemerintah berharap tingkat kemiskinan bisa ditekan ke level 12-13,5 persen. "Ini target optimis, tapi pesimisnya bisa 14 persen," katanya.
Saat ini Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional masih menyusun evaluasi rencana program 2004-2009.
Bambang mengatakan, salah satu indikator kesejahteraan adalah tingkat kemiskinan. Pada rencana pembangunan jangka menengah 2004-2009, tingkat kemiskinan tahun ini ditargetkan hanya 8,2 persen.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, kata dia, telah berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akibatnya, tingkat kemiskinan sukar ditekan. "Akan sukar juga mencapai target 8,2 persen, itu sekitar 35 juta jiwa," kata Bambang.
AGOENG WIJAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar