Kamis, 5 Februari 2009
Surya.onlineATAMBUA | SURYA- Hingga kini masih banyak tekong Malaysia yang leluasa keluar masuk di desa-desa di wilayah Belu Selatan untuk mencari tenaga kerja.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Penempatan dan Pengemabangan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Transmigrasi Kabupen Belu, Wilhelmus R Tokan. "Tenaga kerja terbanyak yang bekerja di Malaysia berasal dari Belu Selatan. Para tekong Malaysia itu membawa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Belu Selatan, untuk dipekerjakan di perkebunan kelapa sawit mereka," kata Wilhelmus, Rabu (4/2).
Wilhelmus mengaku sulit mengungkap persoalan itu karena masyarakat dan aparat desa setempat enggan memberikan keterangan soal keberadaan para tekong itu. Kalau petugas datang, warga desa memilih diam, karena khawatir setiap pernyataan kepada petugas bisa merugikan keluarga mereka sendiri.
"Sepertinya sudah ada kerja sama terselubung, sehingga masyarakat tidak mau melaporkan atau memberi tahukan keberadaan orang asing mereka kepada aparat setempat. Hendaknya petugas Imigrasi lebih proaktif," katanya.
Para tekong itu diketahui sudah memiliki "jaringan" bahkan keluarga di daerah-daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, baik yang di Sumatera maupun Kalimantan, sehingga sangat sulit untuk menangkap basah mereka.
Keberangkatan TKI juga sulit dipantau karena mereka tidak pernah mengaku akan ke Malaysia, tetapi saat berangkat naik kapal ataupun jalan darat dari Kupang, mengaku akan mengunjungi keluarganya di Surabaya ataupun di Pekan Baru. ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar