Sinar Harapan
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap ke depan, Indonesia bisa meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan agar bila sedang terjadi krisis pangan, Indonesia akan aman, bahkan bisa menjadi solusi dan penyangga dari ketahanan pangan global (global food security).
Presiden Yudhoyono mengajak para pengusaha di bidang pertanian atau agribisnis untuk melakukan kerja sama dengan negara-negara sahabat yang terkait dengan geo-ekonomi di wilayah, seperti ASEAN.
"Saya kira dari segi geo-ekonomi sangat mungkin untuk kita lakukan kerja sama dengan satu gol, satu tujuan, kita ingin membangun ASEAN Food Security," tandas Presiden Yudhoyono saat meresmikan Agrinex Expo di Jakarta Convention Center, Rabu (11/3).
Presiden mengatakan, kerangka kerja sama antara negara ASEAN sudah ada dan Indonesia harus bisa membuktikan mampu memberikan sumbangan dalam membangun ASEAN Food Security.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan, di tengah krisis global saat ini, pemerintah akan terus menjaga agar harga produk pertanian tidak jatuh dan permintaan pasar, baik lokal maupun luar negeri, tidak turun.
Hal itu dilakukan sebagai upaya insentif bagi pengusaha lokal yang bergerak di bidang pertanian dengan mempertahankan pasar yang ada serta membuka pasar-pasar baru."Pengusaha lokal yang bergantung pada ekspor memang mengalami kesulitan pada saat ini, seperti yang bergerak dalam bidang perkebunan," ujarnya usai acara pembukaan Agrinex Expo, Rabu (11/3).
Realisasi pembukaan pasar baru, lanjut Anton, seperti telah terbentuk kemitraan dagang dengan Slovakia, di mana dalam waktu dekat negara tersebut akan ikut memasarkan produk sawit Indonesia.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa mengatakan, di tengah harga produk pertanian dan permintaan yang fluktuatif saat ini, pengusaha lokal harus tetap mempertahankan semangat untuk tetap mengembangkan usahanya di sektor pertanian di Indonesia. (dina sasti damayanti/effatha tamburian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar