26 Februari 2009
[KUPANG] Saat ini penderita gizi buruk di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), diperkirakan masih banyak. Church World Service (CWS), lembaga pelayanan gereja sedunia sedang merawat 13 balita gizi buruk di Therapeutic Feeding Centers/TFC (pusat pemulihan) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) SoE.
Koordinator CWS TTS Kundrat Marianan ketika ditemui di SoE, Jumat (27/2) pagi mengatakan, sejak Januari 2009, tercatat 31 balita gizi buruk ditangani di TFC RSIA SoE. Namun, setelah kondisinya membaik, sebagian di antaranya sudah dipulangkan.
Dijelaskan, 13 balita gizi buruk yang masih dalam penanganan di TFC, yakni Debi Basoin (14 bulan), Bertus Sesfao (16 bulan), Ance Sesfao (49 bulan), Marni Nenoliu (13 bulan), Sofia Tenis (30 bulan), Feni Nenosaet (15 bulan), Mety Sahan (16 bulan), Narman Liu (14 bulan), Nelson Selan (15 bulan), Atriana Metboki (15 bulan), Rohan Gang (29 bulan), Maryati Tefa (16 bulan), dan Ervin Liumnesi (12 bulan).
CWS dalam penanganan kasus gizi buruk hanya sebatas menangani di hilirnya, yakni berusaha menormalkan kembali berat badan penderita gizi buruk. Bila ada anak yang berstatus busung lapar hingga gizi buruk, dapat dititipkan di TFC RSIA SoE untuk dirawat agar berat badannya kembali normal, katanya.
Persoalan hulu penyebab kasus gizi buruk adalah ketersediaan pangan. Pemerintah harus bisa mengatasi masalah ketersediaan pangan masyarakat, katanya. [120]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar