Jumat, 20 Maret 2009 pukul 13:01:00
KUALA LUMPUR -- Seorang wanita negara bagian Kedah, Nur Jamiah Saad, 18 Tahun, mengaku selama dua tahun nyaris hidup dalam penderitaan setelah kawin lari dengan TKI pada Oktober 2007, Soranto Ngadio, 30 tahun dan menetap di kecamatan Seilepan, Sumatera Utara.
Nur Jumiah mengatakan kepada media massa Malaysia, Jum'at setelah tiba di Bandara Bayan Lepas, Pulau Pinang untuk kembali ke pangkuan orang tuanya.
Ia mengatakan, tidak mau lagi kembali ke Sumatera Utara, tapi akan hidup bersama suami dan anaknya di Malaysia.
Suami dan anak perempuan Risti, satu tahun, akan menyusulnya ke Kedah Malaysia. Nur Jumiah mengaku tidak bercerai dengan suaminya.
Dia mengatakan, terpaksa sering makan singkong yang ditanam di belakang halaman rumahnya karena gaji suaminya tidak mencukupi untuk hidup sehari-hari. Menurut dia, gaji Soranto di Medan hanya enam ringgit (Rp20.000) per hari.
Anak ke-8 dari keluarga Saad Ahmad dan Esah Shaari, mengaku mengenal Soranto dan menjalin cinta ketika suaminya bekerja sebagai buruh perkebunan karet, Saat itu dia masih sekolah klas 1 SMA Gulau, Kedah. Ia menikah dengan Soranto ketia usia masih 15 tahun.
Gadis itu kawin lari sebelum Idul Adha dua tahun lalu. Ia meminta izin mau berjalan-jalan ke Baling tapi ternyata tidak kembali lagi. Ia ternyata kawin lari dengan Soranto ke Sumatera Utara.
Ayahnya Saad mengatakan, kegembiraan yang luar biasa atas kepulangan Nur Jumiah setelah dua tahun anaknya menghilang.ant/taq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar