Sabtu, 28/02/2009 11:28 WIB
iwan kurniawan - detikBandung
Bandung - Seratusan orang dari Aliansi Peduli Buruh Migran (APBM) menggeruduk Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Sabtu (28/02/2009). Saat itu di Gedung Sate sedang berlangsung bursa tenaga kerja bertajuk 'Satu Juta Kesempatan Kerja di Jawa Barat' yang dihadiri Menakertrans Erman Suparno. Para demonstran menuntut Erman untuk mencabut empat peraturan yang dibuatnya karena dianggap merugikan TKI.
Termasuk diantaranya Permen No 22/MEN/XII/2008 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri. Alasannya karena peraturan tersebut bertentangan dengan UU 29 tahun 2004 dan Pepres No 81 tentang BNP2TKI.
Juru Bicara APBM Hariri mengatakan Erman memproduksi peraturan-peraturan yang menyengsarakan TKI. "Menakertrans seperti monster yang senantiasa memangsa dan melibas. TKI dijadikan sapi perah yang montok dan menggiurkan," ujarnya.
Dengan peraturan-peraturan yang dibuat, lanjut Hariri, memicu perdagangan orang karena menyerahkan urusan TKI pada Pemda. Maka pihaknya menuntut Erman untuk memfungsikan kembali BNP2TKI. Karena dengan adanya direktorat penempatan tenaga kerja luar negeri akan menimbulkan tumpang tindih dengan fungsi BNP2TKI.
Selain itu, para demonstran juga menuntut Erman turun dari jabatannya. Para demonstran menuntut untun dipertemukan dengan Erman namun penjagaan dari kepolisian demikian ketat di depan Gedung Sate sehingga mereka hanya bisa berdemo di Gasibu.
Beberapa poster yang mengkritik menakertrans pun terlihat dalam aksi. Diantaranya bertuliskan 'Erman Dimana Nuranimu', Erman Jangan Main Hakim Sendiri', Erman Sang Gurita' dan 'Erman Lebih Kejam Daripada Ibu Tiri'.
iwan kurniawan - detikBandung
Bandung - Seratusan orang dari Aliansi Peduli Buruh Migran (APBM) menggeruduk Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Sabtu (28/02/2009). Saat itu di Gedung Sate sedang berlangsung bursa tenaga kerja bertajuk 'Satu Juta Kesempatan Kerja di Jawa Barat' yang dihadiri Menakertrans Erman Suparno. Para demonstran menuntut Erman untuk mencabut empat peraturan yang dibuatnya karena dianggap merugikan TKI.
Termasuk diantaranya Permen No 22/MEN/XII/2008 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri. Alasannya karena peraturan tersebut bertentangan dengan UU 29 tahun 2004 dan Pepres No 81 tentang BNP2TKI.
Juru Bicara APBM Hariri mengatakan Erman memproduksi peraturan-peraturan yang menyengsarakan TKI. "Menakertrans seperti monster yang senantiasa memangsa dan melibas. TKI dijadikan sapi perah yang montok dan menggiurkan," ujarnya.
Dengan peraturan-peraturan yang dibuat, lanjut Hariri, memicu perdagangan orang karena menyerahkan urusan TKI pada Pemda. Maka pihaknya menuntut Erman untuk memfungsikan kembali BNP2TKI. Karena dengan adanya direktorat penempatan tenaga kerja luar negeri akan menimbulkan tumpang tindih dengan fungsi BNP2TKI.
Selain itu, para demonstran juga menuntut Erman turun dari jabatannya. Para demonstran menuntut untun dipertemukan dengan Erman namun penjagaan dari kepolisian demikian ketat di depan Gedung Sate sehingga mereka hanya bisa berdemo di Gasibu.
Beberapa poster yang mengkritik menakertrans pun terlihat dalam aksi. Diantaranya bertuliskan 'Erman Dimana Nuranimu', Erman Jangan Main Hakim Sendiri', Erman Sang Gurita' dan 'Erman Lebih Kejam Daripada Ibu Tiri'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar