04 Maret 2009

Jumlah Rakyat Miskin di Jabar Bertambah

Sinar Harapan


28 Februari 2009


Bandung - Jumlah masyarakat miskin di Jawa Barat (Jabar) semakin bertambah, ini dibuktikan dengan bertambahnya rumah tangga sasaran (RTS) beras untuk masyarakat miskin (raskin) tahun 2009 menjadi 2.931.396 kepala keluarga (KK). Padahal, berdasarkan pendataan program perlindungan sosial 2008, jumlah RTS yang berhak menerima raskin pada tahun 2009 hanya 2.703.903 KK.


Data dari Pemprov Jabar, menunjukkan, pada 2008 jumlah RTS yang menerima raskin sebanyak 2.905.079 KK. Menanggapi hal ini Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, usai memimpin rapat koordinasi dengan Bulog dan jajaran Sekda se-Jabar di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (27/2) menjelaskan kepada SH, penambahan alokasi RTS raskin ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya krisis global di pertengahan 2009. Dia juga mengakui, dalam menghadapi krisis global, jumlah rakyat miskin di Jabar bertambah.


Untuk itu, jelas Heryawan, alokasi RTS yang ditentukan pemerintah pusat lebih besar dari ajuan Pemprov Jabar. Pihaknya berharap, tidak ada penambahan jumlah KK miskin di tahun 2009.


Heryawan mengakui, distribusi raskin tahun ini sedikit terlambat. Keterlambatan itu disebabkan proses teknis pendataan gakin. "Yang pasti, bulan depan sudah bisa direalisasikan," tambah dia.


Menurut Heryawan, distribusi raskin harus dikawal secara ketat. Pihaknya mengimbau bupati dan wali kota untuk aktif mengawasi proses distribusi raskin.


Sementara itu, Kabulog Divre Jabar, Agustin Faried, menjelaskan, masing-masing RTS akan mendapat 15 kilogram. Harga raskin yang diberlakukan kepada RTS itu, sebut dia, sebesar Rp 1.600 per kilogram. "Distribusi raskin akan dilakukan secara ketat," tambah dia.
(saufat endrawan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar