02 Maret 2009

Jepang Butuh 1.000 Perawat Jompo, Indonesia Cuma Penuhi 208 Perawat

Rabu, 28 Januari 2009

Surya.Online

JAKARTA | SURYA Online - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat memastikan penempatan perawat dan pengasuh jompo ke Jepang tidak dihentikan.


"Tidak ada penyetopan. Untuk penempatan tahun 2009 ini memang baru dimulai Maret atau April mendatang," kata Jumhur menjawab wartawan di Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (28/1/2009). Jumhur dimintai komentarnya atas pernyataan Direktur Penempatan TKI Luar Negeri Depnakertrans Abdul Malik Harahap di surat kabar edisi Rabu (28/1) bahwa penempatan TKI bidang kesehatan seperti perawat dan pengasuh jompo ke Jepang dihentikan hingga Maret 2009.


Jumhur menyatakan, pemerintah Jepang menginginkan agar pelatihan TKI selama enam bulan tidak seluruhnya berlangsung di Jepang melainkan empat bulan di Indonesia dan dua bulan di Jepang. Nota kesepahaman (MoU) kerjasama antarpemerintah Indonesia dan Jepang menyebutkan, Jepang membutuhkan 1.000 perawat dan pengasuh jompo, namun Indonesia baru bisa memenuhi sebanyak 208 orang.


Dalam MoU itu disebutkan, pelatihan TKI selama enam bulan berlangsung di Jepang. "Jepang lalu menginginkan pelatihan di Jepang hanya dua bulan sedangkan yang empat bulan di Indonesia. Biaya pelatihan tetap ditanggung oleh Jepang," katanya.


Saat ini, katanya, berlangsung pembicaraan mengenai teknis pelatihan tersebut untuk jadwal penempatan TKI ke Jepang pada Maret atau April mendatang. "Ini kan perlu diatur dalam butir MoU," kata Jumhur. Jadi, katanya, tidak benar ada kabar tentang penyetopan penempatan TKI ke Jepang.


Jumhur di Pemalang untuk berbicara pada seminar tentang ketenagakerjaan dalam rangka HUT Kabupaten Pemalang yang ke-434. Kabupaten Pemalang dibentuk pada 24 Januari 1575. Bupati Pemalang HM Machroes mengatakan, jumlah uang yang dikirimkan oleh ratusan TKI asal Pemalang selama 2008 rata-rata berjumlah Rp 1,5 miliar per bulan. ant


Tidak ada komentar:

Posting Komentar