28/02/2009
Mataram, CyberNews. Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi melepas 500 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan diberangkatkan ke Malaysia, Jumat (27/5) malam.
Pengiriman para calon TKI dilakukan oleh perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) PT Jasatama Widya Perkasa (JWP).
Acara pelepasan berlangsung di Hotel Oriendo Mataram, diawali dengan ceramah agama dari Tuan Guru Haji (TGH) Ulul Azmi, dilanjutkan dengan salat berjamaah dengan imam gubernur NTB.
Para TKI asal Pulau Lombok yang akan bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Kerajaan Malaysia, Felda Plantation SDN Bhd, itu akan diberangkatkan mulai 3 Maret 2009, setelah mereka selesai mengikuti pembekalan akhir pemberangkatan (PAP).
Sebanyak 500 TKI tersebut akan diberangkatkan dengan pesawat Garuda dan Merpati dengan penerbangan langsung Mataram-Kualalumpur Malaysia.
Gubernur NTB mengatakan, semua TKI pasti memliki niat baik, dan bekerja di Malaysia untuk mencari rezeki yang halal. "Untuk itu, bekerjalah dengan baik dan rajin agar mendapat upah yang banyak," katanya.
Ia mengharapkan setelah mendapat gaji hendaknya jangan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak penting, manfaatkan penghasilan selama bekerja di luar negeri untuk keluarga di Tanah Air.
"Saya berharap jangan ada di antara para TKI yang terlibat dalam kasus kejahatan di Malaysia. Junjung tinggi nama baik bangsa dan negara serta daerah, dan bekerja keras agar harapan untuk memperbaiki nasib bisa terwujud," katanya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT JWP NTB Muhammad Nur Said Kasdiono mengatakan pihaknya khawatir sekarang banyak lembaga keuangan di luar negeri yang berminat membiayai para tenaga kerja asal daerah ini.
Jika itu terjadi, katanya, akan banyak remitance yang dihasilkan para TKI tidak masuk ke NTB. "Oleh karena itu, kami telah menjalin kerja sama dengan Bank BNI Mataram untuk memberikan kredit atau pinjaman kepada para calon TKI yang akan bekerja di luar negeri," katanya.
Melalui cara tersebut, ujarnya, remitance yang dihasilkan para tenaga kerja akan masuk ke NTB, dan ini berdampak positif bagi perekonomian daerah ini. Kerja sama dengan Bank BNI Mataram juga dalam mensosialisasikan berbagai hal yang terkait dengan penempatan TKI di luar negeri, termasuk pengelolaan remitance yang jumlahnya mencapai Rp600 miliar per tahun, atau rata-rata Rp2 miliar per hari.
"Dengan cara ini kita mengharapkan devisa miliaran rupiah yang dihasilkan para TKI bisa digunakan tidak hanya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, tetapi untuk modal usaha agar mereka tidak hanya menggantungkan hidupnya dengan terus menerus bekerja di luar negeri," katanya.
Kasdiono mengatakan pihaknya berencana TKI dijadikan duta wisata untuk mempromosikan NTB di negara tempat mereka bekerja. Menurutnya, sampai sekarang sebanyak 300.000 orang TKI asal NTB bekerja di Malaysia dan Arab Saudi, dan mereka bisa diperankan untuk mempromosikan daerah ini di luar negeri.
"Terkait dengan rencana menjadikan TKI sebagai duta wisata, kami akan menjalin kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB untuk memberikan pelatihan kepada para calon TKI tentang bagaimana mempromosikan pariwisata NTB di tempat mereka bekerja," katanya.
Selain itu, Kasdiono juga akan menjalin kerja sama dengan Tim Penggerak Pemeberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk memberikan pembinaan kepada keluarga khususnya istri para TKI yang bekerja di luar negeri guna menciptakan ketahanan keluarga sejahtera Pekerja TKI.
"Selama ini di Pulau Lombok dikenal istilah 'Jamal' (Janda Malaysia), artinya ketika para istri ditinggalkan bekerja di Malaysia dianggap sudah menjadi janda. Anggapan ini disebabkan kurangnya ketahanan mental dari para istri yang ditinggal bekerja cukup lama di luar negeri," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Agus Patria mengatakan selama 2008 jumlah TKI yang bekerja di luar negeri mencapai 52.000 orang, terbanyak di Malaysia dan Arab Saudi.
Selama dua bulan terakhir (Januari-Februari 2009), sebanyak 4.000 TKI asal NTB ditempatkan di sejumlah negara. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2008.
(MIOL /CN08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar