24 Maret 2009

Gizi Buruk Meningkat, Sumba Ambil Langkah Darurat

Sabtu, 10 Januari 2009 
Rahmat J - Okezone

KUPANG - Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Gidion Mbilijora mengintsruksikan kepada instansi terkait untuk segera melakukan intervensi dan mengambil langkah darurat guna mengatasi kasus gizi buruk yang menewaskan dua balita di daerah itu.

"Saya baru tahu ada balita yang tewas karena masalah gizi dari media massa," kata Gidieon di Kupang, Jumat (9/1/2009).

Menurutnya, tim khusus telah diterjunkan untuk melakukan pendataan di Puskesmas maupun rumah sakit  yang ada di Sumba Timur. "Tujuanya untuk mengetahui jumlah bayi yang menderita gizi kurang dan buruk yang menjalani perawatan juga yang meninggal dunia," lanjutnya.

Sementara Kadis Kesehatan Sumba Timur, Matius Kitu mengatakan, kasus gizi buruk terjadi bukan hanya diakibatkan asupan gizi yang kurang pada bayi tapi juga ibu dari sang bayi tersebut.

"Banyak ibu menyusui mengkonsumsi makanan tidak bergizi, sehingga menyebabkan bayi yang dilahirkan menjadi kurang gizi. Masalah ekonomi keluarga yang belum mapan pun menjadi pemicu terjadinya kasus tersebut," katanya.

Menurutnya, tahun 2008 terjadi 50 kasus gizi buruk di Sumba Timur.  Data tersebut diperoleh dari seluruh Posyandu yang tersebar di wilayah-wilayah kecamatan di Sumba Timur.

"Penderita gizi kurang dan gizi buruk dirawat di rumah sakit di ruang pemulihan gizi dan berlanjut di rumahnya masing-masing, tapi tetap dimonitoring selama 90 hari melalui pemberian makanan tambahan," kata Matius.

"Tahun lalu, pemerintah daerah melalui APBD mengalokasikan dana sebesar Rp573 juta lebih untuk program pemulihan dan pemberdayaan sedangkan di tahun ini sebesar Rp710 juta lebih.

Diharapkan dana tersebut akan digunakan untuk revitalisai Posyandu dan pemberian makanan tambahan bergizi bagi para penderita gizi," ujarnya.

"Dana itu sudah termasuk alokasi untuk penanganan kurang energi kronis bagi para ibu yang hamil dan menyusui," lanjutnya. Sebanyak enam balita penderita gizi buruk meninggal dunia dalam sepekan terakhir. Dua korban tewas yakni Yustina Ina (17) dan Yayan (1,5), warga Kabupaten Sumba Timur.

Sementara di Kabupaten Kupang, empat warga eks pengungsi Timor Timur yang menetap di kamp pegungsi Oebelo Kabupaten Kupang meninggal dunia akibat komplikasi gizi buruk dan diare.  Pemerintah Kabupaten Kupang, telah mengambil langkah darurat dengan membuka posko kesehatan di wilayah itu. Upaya ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya korban tewas. (ram)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar