02 Maret 2009

2.200 TKI 'Disandera' Perusahaan Outsourcing Malaysia

Republika Newsroom
Senin, 16 Februari 2009 pukul 19:33:00
 

KUALA LUMPUR -- Sebanyak 2.248 TKI yang sudah di PHK "tersandera" perusahaan outsourcing Malaysia, mereka tidak bisa pulang ke kampung halaman karena masih dicarikan peluang pekerjaan."Kami sudah kirim surat kepada pemerintah Malaysia agar sebanyak 2.248 TKI yang sudah di PHK dari perusahaan atau pabrik namun masih dikuasai oleh perusahaan outsourcing agar dipulangkan saja, kecuali TKI itu mau dialihkan pekerjaannya," kata atase tenaga kerja KBRI Kuala Lumpur Teguh H Cahyono, Senin.


Perusahaan outsourcing Malaysia akan mencarikan lagi peluang pekerjaan tapi tempat penampungannya banyak dikeluhkan TKI. Tidak sebagus tempat tinggal TKI ketika masih bekerja mereka bekerja, bahkan ada lokasi penampungannya yang menyedihkan."Misalnya sekitar 475 TKW yang sudah di PHK dari perusahaan Texas Intrument yang kini ditampung sementara di Shah Alam dimana kondisi penampungannya jauh berbeda dengan tempat tinggal yang disediakan Texas Instruments. Banyak juga TKI yang minta dipulangkan tapi perusahaan outsourcing masih menahan karena mau dialihkan pekerjaannya ke tempat lain," kata Teguh.


"Kami tidak mempermasalahkan perusahaan outsourcing Malaysia menahan mereka dan mencoba mencarikan peluang pekerjaan lain, jika pertama, TKI itu sendiri mau atau bersedia. Kedua, diijinkan pemerintah Malaysia. Ketiga, hak-hak TKI pada perusahaan pertama sudah diselesaikan lebih dahulu," katanya."Kami sendiri menyarankan pemerintah Malaysia untuk menolak keinginan perusahaan outsourcing dan memulangkan para TKI. Kami sudah layangkan surat kepada pemerintah Malaysia," kata atase tenaga kerja itu.


Menurut catatan KBRI, ada 46 perusahaan outsourcing Malaysia yang menguasai 22.350 TKI dan sebanyak 2.248 atau sekitar 10 persen yang berada di penampungan untuk dialihkan atau dicarikan peluang kerja di perusahaan lain. Di antaranya, JR Joint kini menahan 967 TKI, Magnificent Emblem 400 TKI, Loc For HR 178 TKI, dan Global Partner 100 TKI. Ada kemungkinan perusahaan outsourcing Malaysia masih menahan para TKI karena investasi mereka cukup besar mendatangkan TKI ke Malaysia dan kontrak kerja belum lagi habis.


Nadia, seorang TKI yang dikuasai JR Joint mengemukakan, dia dan banyak kawan lainnya ingin dipulangkan saja ke kampung halaman. "Saya ingin dipulangkan saja ke Medan. Banyak kawan saya juga ingin dipulangkan. Tidak mau dialihkan ke perusahaan lain. Apalagi kondisi penampungannya flat (Rusun) di Shah Alam sangat menyedihkan. Jauh beda dengan tempat tinggal kami ketika bekerja di Texas Instument yang dikasih tempat tinggal di apartemen," kata Nadia.ant/kpo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar