05 Maret 2009

Umi: Jangan ke Palestina

Rabu, 28 Januari 2009

Surya Online


JAKARTA | SURYA -Jangan ke Palestina. Itulah wanti-wanti Umi Saodah kepada kaum perempuan Indonesia yang berniat mengadu nasib di Timur Tengah. Uni sempat tiga pekan terjebak di Gaza saat dibombardir Israel sebelum akhirnya pulang ke Indonesia.


Ungkapan itu disampaikan Umi dalam jumpa pers di Departemen Luar Negeri Jl Pejambon, Jakarta, Selasa (27/1). "Jangan pergi ke Palestina, tempat itu bukan tempat untuk bekerja," ujar Umi.


Selama Umi bekerja di Palestina, kontak senjata dengan militer Israel berlangsung tanpa hentinya. Tidak hanya di jalur Gaza, tapi nyaris tanpa henti di seluruh penjuru Palestina.


Kepada perusahaan-perusahaan penyalur TKI, Umi meminta tidak menawarkan lowongan kerja di negara konflik. Sebaliknya, TKW juga harus berhati-hati dan mencermati benar setiap tawaran kerja di luar negeri. "Di mana saja, kapan saja ada perang," imbuh Umi yang mengaku saat diberangkatkan tidak tahu tentang situasi di Palestina.


Selama terjebak di Jalur Gaza, Umi kerap menjadi sasaran senjata Israel. Beruntung, perempuan asal Semarang itu dapat melarikan diri dari penjara yang dibom oleh Israel. "Penjara tempat saya ditahan dibom. Alhamdulillah saya selamat dan saya lari," tutur Umi.


Setelah itu, lanjut Umi, dirinya bersembunyi di rumah saudara salah satu rekannya. "Saya sembunyi selama 3 minggu. Itu masih di Jalur Gaza," katanya. Setelah konflik agak mereda, barulah Umi bisa keluar dari tempat persembunyian.


Dari informasi seorang polisi Palestina, Umi pun melapor ke KBRI. "Katanya saya dicari-cari oleh orang Indonesia, akhirnya saya ke KBRI dan bisa selamat," katanya terharu.


Umi mendekam di penjara sebelum konflik bersenjata Hamas-Israel pecah. Ia dituduh majikannya mencuri perhiasan. "Saya diserahkan ke polisi karena dituduh mencuri," tutur perempuan berjilbab itu.


Menurut keterangan Direktur Perlindungan WNI dan TKI Departeman Luar Negeri Teguh Wardoyo, Umi mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Selasa pukul 13.30 WIB. "Langsung dibawa ke kantor Deplu dan tiba pukul 15.00 WIB," katanya.dtc


Tidak ada komentar:

Posting Komentar