14/02/2009
Liputan6.com, Pandeglang: Sehari-hari, Fitriyani hanya bisa tergolek lemah di rumahnya di Pandeglang, Banten. Bocah berusia enam tahun ini seharusnya bermain lincah seperti anak seusianya. Namun, akibat gizi buruk yang mendera bertahun-tahun, sejumlah organ tubuhnya mengkerut. Saat ini kedua tangan dan kakinya bahkan sudah tidak dapat digerakkan. Berat badannya hanya delapan kilogram. Padahal untuk anak seusianya minimal lima belas kilogram.
Otoh Suryadi, ayah sang bocah yang hanya bekerja sebagai buruh mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi biaya untuk mengobati sang buah hati. Keluarga Fitriyani pun berharap adanya perhatian dari pemerintah setempat ataupun dermawan untuk meringankan biaya.
Liputan6.com, Pandeglang: Sehari-hari, Fitriyani hanya bisa tergolek lemah di rumahnya di Pandeglang, Banten. Bocah berusia enam tahun ini seharusnya bermain lincah seperti anak seusianya. Namun, akibat gizi buruk yang mendera bertahun-tahun, sejumlah organ tubuhnya mengkerut. Saat ini kedua tangan dan kakinya bahkan sudah tidak dapat digerakkan. Berat badannya hanya delapan kilogram. Padahal untuk anak seusianya minimal lima belas kilogram.
Otoh Suryadi, ayah sang bocah yang hanya bekerja sebagai buruh mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi biaya untuk mengobati sang buah hati. Keluarga Fitriyani pun berharap adanya perhatian dari pemerintah setempat ataupun dermawan untuk meringankan biaya.
Kasus gizi buruk di Provinsi Banten, tidak hanya dialami Fitriyani. Data Dinas Kesehatan Banten menunjukkan, sepanjang tahun 2008 terdapat 9.247 penderita gizi buruk. Sembilan penderita di antara mereka meninggal dunia karena tidak sempat tertangani dengan baik.(ANS/Agus Faisal Karim dan Taufik Muharam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar