Liputan6.com
Liputan6.com, Buru: Seorang anak penderita gizi buruk di Kabupaten Buru Utara, Maluku, meninggal setelah keluar dari rumah sakit, baru-baru ini. Pihak keluarga tidak mampu membayar biaya pengobatan dan mengeluarkan Aditya dari rumah sakit. Mereka tidak memiliki kartu miskin.
Sebelumnya, Aditya sempat menjalani rawat jalan di Puskesmas Namlea selama tiga bulan. Kemudian ia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Namlea lantaran kritis. Terkait kasus ini, Wakil Bupati Buru Utara berjanji akan memberhentikan kepala dinas kesehatan setempat dari jabatannya. Hingga sekarang masih terdapat tiga pasien gizi buruk yang masih dirawat intensif di RSU Namlea.
Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Monika Monteiro, juga meninggal akibat gizi buruk dan menderita sakit. Anak dari Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, ini sebelumnya hanya dirawat di rumah oleh orangtuanya selama tiga tahun. Namun karena kekurangan asupan gizi, kondisi bocah berusia enam tahun ini terus memburuk hingga akhirnya meninggal.
Faktor kemiskinan menjadi penyebab Monika mengalami gizi buruk berkepanjangan. Ayah kandung korban, Agustino Monteiro, mengatakan ketiadaan biaya menjadi penyebab anaknya tidak pernah dibawa berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
Yuni, bocah berusia dua tahun empat bulan, juga menderita gizi buruk. Warga Kecamatan Bantar Gadung, Sukabumi, Jawa Barat, ini dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan Ratu karena kondisinya semakin memprihatinkan. Selain Yuni, bocah penderita gizi buruk di Sukabumi cukup banyak. Warga berharap pemerintah kabupaten lebih peka dan memberikan bantuan serta penanganan.(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar