Rabu, 4 Maret 2009
Okezone.comMOJOKERTO - Impian Siti Aisah untuk bisa membawa pulang uang dalam jumlah banyak pupus sudah. Tenaga Keraja Wanita (TKW) yang mengadu nasib ke Malasysia itu dirampok dan dibuang di tengah sawah saat hendak pulang ke kampung halamannya, dini hari tadi.
Gadis beumur 23 tahun asal Desa Mudikan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk ini ditemukan warga di areal persawahan Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, sekira pukul 01.00 dini hari.
Wawan, kepala dusun setempat yang menemukan korban dalam kondisi tak membawa apa-apa, langsung melaporkan penemuan gadis itu ke Mapolsek Mojoanyar.
Karena khawatir akan kondisi korban, Wawan dan beberapa anggota Polsek setempat membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Wahidin Sudiro Husodo untuk menjalani perawatan medis. Hingga sore ini, korban tampak masih trauma dengan kejadian yang dialaminya itu.
Menurut pengakuan Suparlan, paman korban, peristiwa tragis yang menimpa keponakannya itu berawal dari kedatangan korban di Terminal Bungurasih, Surabaya, setelah sebelumnya tiba dari Malaysia di Bandara Juanda. Saat menunggu keluarganya yang akan menjemput itu, korban didatangi beberapa orang yang menggunakan taksi, dan menawarkan jasa untuk mengantar korban hingga sampai di rumah.
Sekira pukul 22.00, dua kakak korban, yakni Idris dan Sinto berniat menjemput korban di Terminal Bungurasih Surabaya. Tapi sampai di sana, korban tak ditemukan, terang Suparman saat mengunjungi korban di rumah sakit.
Dia menurutkan, korban tak menyangka jika kawanan laki-laki tersebut memiliki niat jahat. Bahkan saat diberi minuman yang diduga adalah obat bius, korban juga tak menaruh curiga. Akibatnya, pelaku dengan leluasa mengambil semua uang dan barang korban saat korban tak sadarkan diri.
Korban bilang, jumlah pelakunya ada sekira 10 orang. Korban baru tersadar saat siuman di areal persawahan setelah sebelumnya dibuang oleh pelaku. "Semua uang dan barangnya ludes," katanya.
Dari keterangan yang diperoleh polisi dari Wawan, sebelum menemukan korban, Wawan melihat ada sebuah mobil sedan berwarna merah mondar-mandir di dusunnya. Sesampai di tikungan, Wawan melihat jika korban dilempar ke luar mobil dan jatuh di areal persawahan. Sayangnya, saksi tak mencatat nopol mobil itu, kata salah satu anggota polisi yang berjaga di rumah sakit.
Ibu korban, Samiatun menuturkan, anak kelimanya itu merantau ke Malaysia sejak tahun 2005 lalu. Sejak saat itu, putrinya sama sekali belum menginjakkan kakinya ke kampung halamannya. Pernah juga memberi kabar lewat telepon. Tapi jarang, tutur Samiatun sembari mengelus bagian kepala putrinya di rumah sakit.
Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku. Untuk dugaan adanya kekerasan yang terjadi pada korban, dia mengaku pihaknya masih menunggu hasil visum dari dokter. Kami akan meminta keterangan dar saksi. Dan kasus ini tetap akan kami selesaikan hingga menemukan pelakunya, ujar Rofiq. (Tritus Julan/Sindo/fit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar