21/02/2009 14:58 WIB
Antara Sumbar
Kepala Dinkes Sumbar Rosnini Savitri pada antara-sumbar.com Sabtu (21/2) mengatakan tetap optimis jumlah penderita gizi kurang tahun 2009 bisa ditekan, karena dua tahun belakangan jumlah penderita gizi kurang mengalami penurunan.
Data Dinkes Sumbar menunjukkan, pada tahun 2007 terdapat 13,5 persen Balita Sumbar mengalami gizi kurang. Angka ini turun dibandingkan tahun 2008 sebesar 12,8 persen dari
populasi masyarakat Sumbar.
Masih adanya penderita gizi buruk di Sumbar lebih disebabkan rendahnya perhatian ibu
terhadap pola konsumsi dan tumbuh kembang anak. Padahal saat ini di setiap
kelurahan ada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dapat memantau tumbuh kembang anak, sehingga kemungkinan anak untuk mendapatkan gizi kurang sangat rendah.
Rosnini menambahkan, gizi kurang tidak seperti penyakit infeksi yang menyerang begitu saja. Gizi kurang terjadi jika dalam waktu panjang seorang tidak memperhatikan pola makan anak.
Menurutnya, Balita di atas usia enam bulan dan di bawah
"Anak yang tidak dibawa selama enam bulan ke Posyandu dan tidak mendapatkan gizi yang layak di rumah, biasanya rentan terkena gizi kurang. karena setiap pemeriksaan posyandu, akan dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tingginya. Bila anak tersebut bermasalah tumbuh kembangnya, maka Posyandu akan segera memberikan makanan tambahan untuk memulihkan kesehatan anak tersebut," katanya mengakhiri. (cpw6/wij)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar