20 Januari 2010

Warga Penerima Beras Miskin di Kota Malang Menyusut



Selasa, 19 Januari 2010

TEMPO Interaktif, MALANG - Jumlah warga miskin di Kota Malang yang berhak membeli beras miskin berkurang sebanyak dua persen. Pada tahun 2009, jumlah yang menerima sebanyak 29.008 Rumah tangga sasaran (RTS), sedangkan pada tahun ini 26.732 RTS.

Menurut Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Malang Parmin, penyusutan jumlah warga karena adanya perubahan jumlah penduduk di Kota Malang akibat perpindahan penduduk ke daerah lain dan kematian. "Setelah didata ulang, jumlahnya berkurang," katanya, Selasa (19/1).

Selain jumlah RTS, jumlah jatah beras miskin juga menyusut. Pada tahun 2009 lalu, setiap RTS mendapatkan jatah pembelian 15 kilogram. Tapi pada tahun 2010, sebanyak 13 kilogram per RTS. "Jumlahnya memang tak sebanyak tahun lalu. Tapi kualitas berasnya tidak boleh yang jelek," ujar Parmin. Adapun harga beras miskin Rp 1.600 per kilogram.

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Malang Jarot Edi Sulistyono menjelaskan, Pemerintah Kota Malang menolak kenaikan harga beras untuk keluarga miskin dari Rp 1.600 per kilogram menjadi Rp 2.150. Alasannya, kenaikan harga ini akan memberatkan daya beli masyarakat.

Kenaikan harga beras untuk keluarga miskin diusulkan pemerintah pada akhir bulan lalu dan akan mulai diterapkan pada 2010.

Jumlah beras untuk keluarga miskin yang didistribusikan Bulog di Kota Malang setiap bulannya sebanyak 347.516 ton. Setiap RTS berhak membeli sebanyak 13 kilogram.

Jarot mengatakan adanya penyusutan warga miskin ini karena krisis global telah selesai dan banyaknya bantuan yang diterima warga melalui kelurahan, seperti dana hibah Rp 500 juta per kelurahan dan bantuan PNPM Mandiri. BIBIN BINTARIADI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar