Rabu, 20 Januari 2010
CILACAP--Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Cilacap mengalami penurunan. Pada tahun 2008 lalu jumlah TKI asal Kabupaten Cilacap mencapai 10.643 orang, tahun 2009 menurun menjadi 7.397 orang. Salah satu penyebabnya adalah dihentikannya pengiriman TKI ke Malaysia. Meski demikian, jumlah uang atau remmitance yang dikirim TKI asal Kabupaten Cilacap, justru mengalami kenaikan.
Selama tahun 2009, TKI asal Kabupaten Cilacap yang bekerja di berbagai negara mampu mengirimkan uang senilai Rp 372.521.067.848. Sementara, pada 2008 sekitar Rp 324 miliar. "Terjadi peningkatan cukup signifikan," ujar Kabid Pembinaan Penempatan dan Pelatihan Produktivitas (Bina Penta dan Lattas) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cilacap Sidharta Nugroho SH MM mengatakan didampingi Kasi Bina Penta Dalam dan Luar Negeri, Sutiknyo SH kepada Radarmas kemarin.
Dia menyebutkan, dirata-rata, setiap bulan mereka mengirim uang tak kurang dari Rp 25 miliar. Menurut Sidharta, ada sebagian TKI yang dialihkan pengirimannya ke beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, Thailand maupun Korea. Meskipun jumlah TKI-nya lebih sedikit, tapi gaji mereka lebih tinggi sehingga nilai remitance mengalami kenaikan.
"Nilai uang terbesar dikirm oleh para TKI melalui jasa pengiriman PT Pos Indonesia, kemudian beberapa bank pemerintah seperti BNI, Bank Mandiri serta Bank Rakyat Indonesia (BRI). Jasa pengiriman melalui pos masih sangat diminati karena ada kelebihan layanan yakni pengiriman uang langsung ke alamat yang dituju," terangnya.
Menurut Sidharta, para TKI yang setiap tahun mengirimakan uang cukup besar itu bekerja di bebagai negara. Negara-negara itu antara lain Saudi Arabia, Abu Dhabi, Qatar, Kuwait, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, New Caledonia, Australia, Jerman, Belanda, Amerika, Brunai Darussalam, Yunani, Inggris, Uni Emirat Arab, Inggris, Norwegia, Canada serta Philipina.
Dia menambahkan, Disnakertrans Kabupoaten Cilacap juga sudah melakuan kerjasama dengan jasa pengiriman Western Union (WU) untuk layanan pengiriman uang dengan sejumlah daerah pengirim TKI terbesar di Cilacap yang meliputi 3 desa di Kecamatan Adipala dan 8 Desa di Kecamatan Binangun. (din,sam/jpnn)
Selama tahun 2009, TKI asal Kabupaten Cilacap yang bekerja di berbagai negara mampu mengirimkan uang senilai Rp 372.521.067.848. Sementara, pada 2008 sekitar Rp 324 miliar. "Terjadi peningkatan cukup signifikan," ujar Kabid Pembinaan Penempatan dan Pelatihan Produktivitas (Bina Penta dan Lattas) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cilacap Sidharta Nugroho SH MM mengatakan didampingi Kasi Bina Penta Dalam dan Luar Negeri, Sutiknyo SH kepada Radarmas kemarin.
Dia menyebutkan, dirata-rata, setiap bulan mereka mengirim uang tak kurang dari Rp 25 miliar. Menurut Sidharta, ada sebagian TKI yang dialihkan pengirimannya ke beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, Thailand maupun Korea. Meskipun jumlah TKI-nya lebih sedikit, tapi gaji mereka lebih tinggi sehingga nilai remitance mengalami kenaikan.
"Nilai uang terbesar dikirm oleh para TKI melalui jasa pengiriman PT Pos Indonesia, kemudian beberapa bank pemerintah seperti BNI, Bank Mandiri serta Bank Rakyat Indonesia (BRI). Jasa pengiriman melalui pos masih sangat diminati karena ada kelebihan layanan yakni pengiriman uang langsung ke alamat yang dituju," terangnya.
Menurut Sidharta, para TKI yang setiap tahun mengirimakan uang cukup besar itu bekerja di bebagai negara. Negara-negara itu antara lain Saudi Arabia, Abu Dhabi, Qatar, Kuwait, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, New Caledonia, Australia, Jerman, Belanda, Amerika, Brunai Darussalam, Yunani, Inggris, Uni Emirat Arab, Inggris, Norwegia, Canada serta Philipina.
Dia menambahkan, Disnakertrans Kabupoaten Cilacap juga sudah melakuan kerjasama dengan jasa pengiriman Western Union (WU) untuk layanan pengiriman uang dengan sejumlah daerah pengirim TKI terbesar di Cilacap yang meliputi 3 desa di Kecamatan Adipala dan 8 Desa di Kecamatan Binangun. (din,sam/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar