26 Maret 2009

Pertokoan di Pasar Senen Terbakar

Pertokoan di Pasar Senen Terbakar

Abimanyu

Pedagang mencari buku-buku yang masih dapat digunakan setelah kebakaran yang terjadi di Pasar Proyek Senen, Jakarta Pusat, Senen (23/3).

[JAKARTA] Sebanyak tujuh toko di pertokoan Blok VI Lantai I Pasar Senen, Jakarta Pusat, terbakar Senin (23/3) sekitar pukul 01.10 WIB. Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Tetapi dugaan sementara, kebakaran karena hubungan pendek arus listrik.

"Api dipadamkan sekitar pukul 03.30 WIB. Kami menurunkan sebanyak 24 mobil pemadam kebakaran dalam kejadian itu," kata Kepala Suku Dinas Kebakaran Jakarta Pusat Susilo Budi di Jakarta, Senin pagi.

Susilo mengemukakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian diperkirakan mencapai Rp 500 juta.

Selain di Pasar Senen, kebakaran juga terjadi di Jakarta Selatan, Senin dini hari. Dua rumah warga di Jl Bina Marga RT 4 RW 7 Kelurahan Jati, Kecamatan Pancoran, terbakar sekitar pukul 02.45 WIB. Pemilik rumah yang terbakar, Hermansyah (34) dan Aden (71).

Situs resmi Traffic Management Centre Polda Metro Jaya menyebutkan, petugas Polsek Pancoran Bripka Sadirin melaporkan, Hermansyah mengalami luka bakar di tangannya. Sementara itu, api baru bisa dipadamkan satu jam kemudian dengan 10 kendaraan Dinas Pemadam Kebakaran dari Jakarta Selatan. Hingga kini petugas Polsek Pancoran masih menyelidiki penyebab kebakaran.

Toko Dompet

Sementara itu, berdasarkan pantauan SP di Pasar Senen, hingga Senin pagi, suasana gelap masih menyelimuti kawasan pertokoan itu. Sebab, akibat kebakaran itu, listrik di Blok VI yang berisi sekitar 200 kios, masih padam. Para pedagang belum mengetahui kapan lampu akan menyala. Hingga saat ini, petugas PLN masih memperbaiki jaringan listrik di sana.

Tono, pemilik Toko Buku Setia Kawan mengemukakan, asal api pertama kali muncul dari toko penjual dompet. Hal itu kemungkinan karena di toko tersebut pemiliknya sedang menginap. "Di sini memang tidak semua toko buku, tetapi ada toko-toko lain seperti dompet, pakaian, tas, salon, dan lainnya. Tadi muncul api dari toko yang menjual dompet karena pemiliknya menginap," ujarnya.

Ditambahkan, ada empat toko buku yang terbakar. Juga dua salon dan satu toko penjual dompet . "Akibat kebakaran ini saya merugi sekitar Rp 50 juta," tutur Tono.

Ia belum mengetahui akan pindah ke mana. Namun ditegaskan, kemungkinan akan tetap berdagang di tempat itu setelah diperbaiki. "Kalau lampunya sudah hidup, kami akan beres-beres dan memperbaiki toko yang ada," ujar pedagang lainnya.

Berdasarkan catatan SP, pertokoan Pasar Senen dalam beberapa tahun belakangan ini kerap menjadi langganan kebakaran. Sejak 1996 hingga kini, setidaknya sudah terjadi enam peristiwa kebakaran besar di situ. Peristiwa terbesar terjadi pada 23 November 1996 saat 750 kios di Blok IV dan V hangus dilahap si jago merah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tapi kerugian materi ditaksir mencapai Rp 75 miliar.

Kemudian pada 26 Januari 2003, sekitar 100 dari total 365 unit kios di Blok IV hangus terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, ditaksir kerugian mencapai Rp 30 miliar. [RBW/Y-4]


http://www.suarapembaruan.com/indeks/News/2009/03/23/index.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar