30 Maret 2009

18 Persen Ibu Indonesia Memberi ASI Eksklusif

2009-03-28

Suara Pembaharuan

[JAKARTA] Delapan belas persen ibu di Indonesia memberi air susu ibu (ASI) eksklusif selama empat hingga lima bulan. Persentase itu jauh dari target nasional 80 persen.

Konselor Laktasi Kemang Medical Care, Esthetika Wulandari dalam talk show yang diselenggarakan PT Unilever Tbk di Jakarta, baru-baru ini mengatakan, angka 18 persen itu merupakan hasil survei demografi dan kesehatan pada tahun 2007. Persentase itu meningkat dibanding tahun 2002-2003 sebesar 14 persen.

Dikatakan, rendahnya pemberian ASI eksklusif karena para ibu belum mengetahui manfaat ASI bagi kesehatan anak, ibu, dan mengurangi pengeluaran keluarga untuk belanja susu formula.

Untuk memenuhi target nasional, maka pengetahuan para ibu tentang ASI harus ditingkatkan, dan membuat lingkungan sosial yang mendukung ibu untuk memberi ASI eksklusif. "Dukungan dari ayah mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan. Keputusan ibu untuk menyusui dipengaruhi cerita anggota keluarga tentang manfaat menyusui, serta konsultan laktasi," ucap Esthetika.


Tingkatkan Kecerdasan

Menurut dr Edi Setiawan Tehuteru SpA IBCLC, ASI bermanfaat sebagai nutrisi, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan jalinan kasih sayang, dan meningkatkan daya tahan tubuh. ASI dapat mencegah obesitas, diare, infeksi saluran pernapasan, otitis media, asma, diabetes, leukemia, mengoptimalkan perkembangan motorik, intelektual dan emosi, melindungi terhadap gizi kurang, dan mengurangi tingkah laku brutal.

Edi menjelaskan, kolostrum merupakan ASI pertama sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung imunoglobulin. Namun, ada persepsi yang salah bahwa ASI pertama atau kolostrum yang berwarna kekuningan dianggap susu basi, padahal tidak.

Proses inisiasi menyusui dini, pada satu jam pertama setelah bayi lahir, menyelamatkan satu juta anak.[N-4]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar