31 Maret 2009

Kebakaran di Jatipulo

Kebakaran di Jatipulo
Api Hanguskan Permukiman di Jalan Pelita
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Warga Jatipulo, Tomang, Jakarta Barat, menyiramkan air untuk memadamkan api yang membakar ratusan rumah warga, Minggu (15/3) dini hari. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
Senin, 16 Maret 2009 | 03:42 WIB

Jakarta, Kompas - Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Pelita, Jatipulo, Jakarta Barat, Sabtu (14/3) tengah malam hingga Minggu dini hari. Akibatnya, ratusan rumah yang dihuni sekitar 290 keluarga hangus.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kali ini, tetapi kerugian materiil diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

Ketua RT 04 RW 04 Jatipulo Budiono mengatakan, ia melihat sumber api berasal dari salah satu rumah warga di RT 02 yang tidak berpenghuni. Api cepat merambat ke dinding dan atap rumah-rumah lain. Api kemudian menyebar hingga ke permukiman lain di sekitar RT 04.

Data dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, kebakaran tepatnya melanda dua RW dan enam RT di Jalan Pelita, Jatipulo, Tomang, Palmerah, Jakarta Barat. Keenam RT dan dua RW itu adalah RT 01-RT 04 (RW 04) dan RT 04-RT 05 (RW 05). Total luas kawasan yang terbakar mencapai 3.200 meter persegi yang dihuni sekitar 670 jiwa.

Menurut Kepala Seksi Sektor Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Saroso, kebakaran terjadi Sabtu sekitar pukul 22.10 dan terus berlangsung hingga menjelang pukul 02.30 Minggu.

"Pada sekitar pukul 01.30, api sudah dapat dijinakkan. Namun, kami tetap mengerahkan ke-31 unit mobil pemadam dan semua kru pemadam untuk benar-benar mematikan api yang mungkin masih menyala di antara puing rumah," kata Saroso.

Beberapa petugas dari Kepolisian Sektor Metro Palmerah masih melakukan olah tempat kejadian perkara hingga Minggu sekitar pukul 08.00. Aiptu Rasyid mengatakan belum diketahui pasti asal sumber api, tetapi kemungkinan akibat terjadi hubungan pendek arus listrik di salah satu rumah warga.

Di Jatipulo, Januari lalu, juga terjadi kebakaran, tepatnya di Jalan Buni RT 08 RW 02 yang menewaskan delapan orang. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sepanjang 2008 terjadi 792 kasus kebakaran di Ibu Kota. Penyebab 436 kasus di antaranya terkait dengan listrik. Amukan si jago merah mengakibatkan 14 orang tewas, 33 orang luka berat, dan kerugian material Rp 222 miliar.

Mengungsi dan kampanye

Minggu pagi, sebagian warga mulai mengais-ngais di antara puing bekas tempat tinggal mereka. Barang elektronik nyaris tidak ada yang bisa diselamatkan, tetapi ada satu-dua dipan tempat tidur yang, meski sebagian telah hangus, masih terlihat utuh dan kokoh.

Barang milik warga dibiarkan bertumpuk di dekat lokasi pengungsian, yaitu di Sasana Krida Jatipulo di kompleks kantor kelurahan dan di tenda darurat bantuan TNI di Jalan Pelita V.

Di tengah kesibukan warga pascakebakaran itu, beberapa anggota partai politik juga turut sibuk. Sedikitnya ada tiga parpol yang telah mendirikan posko bantuan di Jatipulo, yaitu Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Di posko-posko ini, sejumlah bantuan, seperti makanan, pakaian bekas, dan obat-obatan dibagikan kepada korban kebakaran.

"Kami tidak bermaksud kampanye, murni ingin membantu. Spanduk, bendera, atau simbol partai dipasang hanya sebagai penanda," kata Sidik, warga korban kebakaran yang juga partisipan salah satu parpol.

Ketua RW 04 Sahroni mengatakan tidak masalah siapa pun memberikan bantuan kepada warganya yang terkena musibah. Namun, menurut dia, hingga Minggu siang, bantuan terbanyak justru dari masyarakat dan Palang Merah Indonesia, yaitu berupa beras dan paket makanan.  (NEL)


http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/16/03420063/kebakaran.di.jatipulo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar