30 Maret 2010

Warga Dua Desa Di NTT Konsumsi Putak


Ditulis oleh Alex Dimoe  
Wednesday, 10 March 2010 19:27

Kupang, NTT Online - Akibat curah hujan yang tidak normal selama musim penghujan kali ini maka warga desa Polo dan desa Tuafanu Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi NTT saat ini telah mengkonsumsi Putak (Ampas Sari Enau, red) sebagai makanan kesehariannya untuk menyambung hidup sebab lumbung pangan mereka telah kosong.

Wakil Bupati TTS, Drs. Beny.A.Litelnoni mengatakan hal ini, Rabu (10/3) di Kupang.

Dikatakan, akibat hujan yang tidak tentu di jalur selatan yang meliputi 7 Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan seperti Kecamatan Amanuban Selatan, Kecamatan Kualin, Kecamatan Kolbano, Kacamatan Oenino, Kecamatan Kuanfatu, Kecamatan Kotolin dan Kecamatan Noebeba maka dikuatirkan warga 7 Kecamatan tersebut terancam rawan pangan. Karena itu, untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka Pemerintah Kabupaten TTS akan melakukan pendropingan beras.

"Pemda telah melakukan raskin secara khusus ke Desa-desa di pegunungan agar segera mengatasi kondisi yang sangat mengancam masyarakat itu. Hingga kini khusus 10 desa yang terancam rawan pangan telah di drop 18.050 ton beras raskin dari sisa stok tahun 2009 dan kini telah mencapai tahap ketiga. Sedangkan untuk tahun 2010 akan didroping lagi 100 ton beras untuk 10 desa yang benar-benar terancam dan hal itu permohonannya telah diberikan ke Pemerintah Provinsi," kata Litelnoni.

Selain melakukan pendropingan beras, lanjut dia, pihaknya berencana akan melaksanakan operasi air bersih melalui mobil tangki air sebanyak 3 unit setiap 3 hari sekali ke dua desa yang warganya telah makan putak guna mengatasi rawan pangan di wilayah itu.

"Untuk menyelamatkan warga, melalui Operasi air bersih melalui air tengki sebanyak tiga unit telah di turunkan ke lokasi, yang melayani masyarakat dari desa Pollo Kecamtan Amanuban Selatan Hingga desa Tuafanu, juga di desa Sopo, desa Niki-niki Un Kecamatan Oenino. Pelayanan air bersih ini dilakukan setiap tiga hari. Dalam pelayanan ini mobil yang diturunkan tidak saja melayani puskesmas- puskesmas yang ada di wilayah-wilayah itu tetapi juga warga," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, daerah yang rawan pangan tahun ini terjadi di dataran Bena yang disebabkan karena masyarakat menanam setelah musim tanam sehingga mengakibatkan tanaman padi yang ditanam tersebut mati.

Ditanya mengenai persediaan stok beras di daerah itu, dia mengatakan pihaknya saat ini telah meminta bantuan dari Pemprov NTT karena ketersediaan beras di TTS sangat menipis. Karena itu, dia telah meminta agar masyarakat dapat mencari pekerjaan sampingan di luar daerah sehingga bisa menghasilkan uang yang dapat dipakai untuk membeli makanan. Hal itu merupakan salah satu langkah untuk mengatasi rawan pangan di TTS. Disamping itu, Pemkab TTS akan mensosilisasikan kembali pendropingan pangan yang terfokus dan langsung menyentuh kebutuhan ketahanan pangan masyarakat dan menghimbau masyarakat supaya menyediakan bibit varietas unggul.
Pemutakhiran Terakhir ( Thursday, 11 March 2010 21:18 )

http://www.nttonlinenews.com/ntt/index.php?option=com_content&view=article&id=6137%3Awarga-dua-desa-di-ntt-konsumsi-putak&catid=3%3Anewsflash&Itemid=50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar